PDA

View Full Version : Good Article: Teknik baru transportasi ikan?



adepe
15-06-2009, 12:15 PM
ada yang berani nyoba? hehehe...

so next time yg punya kesempatan mampir ke jepang, bisa nyelipin tategoi di kopernya hahaha...


=========================

Koran Tempo, 10 Juni 2009
Pingsan Dulu, Mahal Kemudian

"Peneliti Departemen TEP IPB berusaha mencari suhu kritis jenis-jenis ikan. Gampang-gampang susah karena bisa kebablasan: ikan malah mati. "

BOGOR -- Tidak semua orang senang melihat kemasan plastik berisi ikan segar atau hidup. "Bulky sekali," begitu kata Sam Herodian, dosen di Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Kemasan itu memang biasanya cuma terpakai seperempat. Sisanya adalah air dan oksigen demi si ikan bisa kuat bertahan hidup untuk jangka waktu yang cukup lama dalam kemasan itu. Tidak ada pilihan lain.
Tidak ada pilihan lain, benarkah begitu? Sam yang gemas telah berpikir keras sejak 2001 lalu bagaimana menyiasati kemasan yang tidak efisien karena boros ruang itu. Ia tergoda dengan fakta bahwa beberapa spesies, seperti beruang kutub dan katak gurun, bisa tidur panjang alias dorman lalu hidup aktif kembali di musim tertentu. "Saya ingin mencobanya pada ikan," begitu katanya mengisahkan awal penelitiannya delapan tahun lalu.
Ikan hidup yang lebih mahal sampai empat kali lipat ketimbang ikan mati sesampainya di pasar memotivasi Sam melakukan penelitiannya itu. Nelayan yang selama ini menggunakan es batu agar hasil tangkapan ikan dari laut tetap segar sesampainya di daratan juga disebutnya bisa ikut ambil untung. "Teknologi yang saya kembangkan ini sangat murah, hemat energi, tanpa limbah, serta mencegah penularan penyakit pula," katanya.
Teknik yang dikembangkan Sam sebenarnya sederhana: membuat ikan pingsan beberapa hari. Metabolisme tubuh minimal pada ikan yang pingsan membuatnya lebih mudah dalam proses transportasi bak membawa ikan-ikan mati. Tapi harga setelah si ikan siuman sesampainya di darat atau pasar bisa berlipat-lipat.
Sam "membius" ikan-ikan lewat penurunan suhu dan pengaturan waktu--tanpa asupan bahan kimia apa pun. "Apa yang saya lakukan adalah lebih kepada mempertahankan suhu kritis ikan menurut jenisnya," katanya. Selebihnya adalah kehati-hatian memperlakukan ikan pingsan dan menciptakan kondisi yang pas, seperti lamanya perjalanan dan kenyamanan tempat.
Doktor lulusan Tokyo University of Agriculture and Technology itu mengakui cuma menyempurnakan metode kontrol elektronik yang sudah digunakan banyak pengusaha ikan. "Metode-metode itu masih banyak yang tidak stabil," katanya mengungkapkan.
Ketika metode tidak stabil, bisa saja ikan atau udang siuman di tengah perjalanan atau kondisi pingsan tidak sempurna. Buntutnya, ikan-ikan malah pada mati--persis seperti yang dialami seorang pengusaha yang disebutkan Sam mencoba menjiplak metode temuannya. "Dia pikir gampang. Yang terjadi malah ikan-ikannya yang dibuat pingsan banyak yang kebablasan, mati. Dia gagal," katanya.
Saat ini, Sam mengungkapkan, tekniknya mampu membuat udang dan beberapa jenis ikan, seperti mas, lele, dan maskoki (ikan hias), pingsan sampai 24 jam penuh. Tingkat keberhasilan, artinya peluang siuman setelah 24 jam, bisa sampai 100 persen. "Terutama untuk udang dan lele, sedangkan ikan hias 80 persen," katanya.
Sam bersama para mahasiswa bimbingannya kini sedang mencoba teknik yang bisa membuat pingsan lebih lama sampai 48 jam untuk kepentingan transportasi yang jauh seperti ekspor. Mereka juga merambah jenis ikan yang lebih luas. "Tuna. Saya masih menelitinya karena beda ikan, beda suhu kritisnya," katanya, sambil menjelaskan bahwa suhu yang dibutuhkan agar ikan mas pingsan adalah 6 derajat Celsius, ikan lele 3 derajat Celsius, sedangkan udang windu memerlukan suhu 15,5 derajat Celsius.
"Hasilnya memang belum terlihat, tapi ada beberapa ikan yang pingsan pada suhu rendah hingga di bawah 5 derajat Celsius. Semakin besar ikan, semakin rendah suhu kritisnya," katanya menerangkan hasil penelitiannya yang mutakhir. "Kami masih terus mencari suhu yang pas karena ini adalah trial and error."
Saat ini Sam sedang dalam proses pengurusan hak paten dan hak atas kekayaan intelektual atas buah penelitiannya yang sudah masak.wuragil/deffan (bogor)
Perut Kosong Ikan Pingsan
Sam mengingatkan bahwa suhu kritis setiap jenis ikan berbeda-beda. Ikan berbeda jenis tidak boleh bercampur ketika mendapat perlakuan menjelang pengiriman atau perjalanan yang akan dilakukan.
Sejauh ini Sam menduga, semakin besar ukuran ikan semakin jauh ia harus menurunkan suhu. Tapi yang jelas, dari proses trial and error, ia sudah mendapatkan data ikan mas akan pingsan pada suhu 6 derajat Celsius, lele 3 derajat Celsius, dan udang windu atau black tiger 15,5 derajat Celsius.
Setelah diketahui suhu kritisnya--suhu di mana metabolisme suatu jenis ikan akan minimal--ada beberapa tahapan yang harus dilewati sebelum ikan dibuat pingsan. Pertama-tama adalah ikan atau udang tidak boleh diberi makan selama 12 jam. Bak atau kolam ini harus dipastikan memiliki tingkat keasaman, kadar garam, dan suhu yang sesuai dengan habitat asli.
Sam menyebut puasa dibutuhkan untuk mengatur proses metabolisme, tapi sebuah situs tentang pemindah-mindahan ikan menyatakan usus yang kosong, yang bahkan disiapkan sejak dua hari sebelumnya, berguna untuk adaptasi pada kondisi di sepanjang perjalanan nantinya. Kalau ada penyakit atau parasit dalam tubuhnya, ikan pun jadi bisa ditangani lebih mudah.
Setelah ikan-ikan itu siap, mereka dipindahkan ke dalam bak atau kolam penampungan baru untuk "dibius". Sampai di bak atau kolam ini, ikan masih menikmati tingkat keasaman, kadar garam, dan suhu yang sesuai dengan bak yang pertama. Ikan juga masih dimanjakan oleh kandungan oksigen terlarut yang tinggi lewat aerator yang dipasang dalam bak.
Perlahan tapi pasti, pembiusan itu dilakukan. Mesin penurun suhu, Water Chiller, bekerja secara otomatis menggunakan komponen micro-controller. "Penurunan suhu dari suhu ruang (28-30 derajat Celsius) ke suhu kritis dilakukan secara bertahap selama satu-dua jam sehingga ikan atau udang pingsan," kata Sam, seraya menambahkan, "saat pingsan, posisi ikan atau udang akan miring."
Suhu kritis dipertahankan selama 10-20 menit agar kondisi pingsan sempurna. "Tapi jangan lebih dari 20 menit karena ikan atau udang bakal mati," ujar Sam.
Ikan atau udang lalu diangkat dan dimasukkan pada kemasan kering--tapi tetap dengan suhu yang terkontrol. Besaran suhu dalam kemasan ini lebih tinggi daripada suhu kritis, tapi masih di bawah suhu normal. "Udang, misalnya, dikemas dengan suhu 17,5 derajat Celsius," kata Sam.
Nelayan atau pedagang punya waktu satu hari satu malam sebelum ikan sadar kembali. Untuk membantu ikan nyaman dan memperkecil kemungkinan mereka siuman di tengah jalan, Sam menyarankan agar ikan ditidurkan berjajar di atas media yang stabil, seperti serbuk bekas gergaji basah atau busa basah yang sudah banyak digunakan. "Kalau sampai bangun sebelum waktunya, bisa berbahaya karena ikan tidak sedang berada dalam air," katanya.
Terakhir, membuat ikan atau udang sadar kembali setelah seharian berkelana sama sederhananya dengan ketika membuatnya jatuh pingsan, yakni cukup cemplungkan ke air bersuhu normal (27-28 derajat Celsius). Pelan-pelan ikan atau udang akan bangun dan segar kembali. "Meskipun masih terlihat limbung, setelah lima menit ikan atau udang akan kembali normal dan lincah bergerak," katanya.DEFFAN PURNAMA

zieco
15-06-2009, 12:30 PM
:o :o
Ilmu yang ajaib
:o :o

ronnie
15-06-2009, 12:53 PM
Tp susah jg ya,,mengkondisikan suhu saat transportasinya itu lho,,, :? :?

kerogawa
15-06-2009, 01:26 PM
Tp susah jg ya,,mengkondisikan suhu saat transportasinya itu lho,,, :? :?

pake kulkas berjalan tuh.. atau water cooler.. kyk utk mendinginkan suhu processor komputer?
bisa ga ya

ronnie
15-06-2009, 01:37 PM
Tp susah jg ya,,mengkondisikan suhu saat transportasinya itu lho,,, :? :?

pake kulkas berjalan tuh.. atau water cooler.. kyk utk mendinginkan suhu processor komputer?
bisa ga yaTambah repot dong om,,,
Kl water cooler bth es batu,,,
Kl Phase Change bth daya listrik yg bsr,,
Mau OC ya om?? :mrgreen: :mrgreen:

adepe
15-06-2009, 02:48 PM
Tp susah jg ya,,mengkondisikan suhu saat transportasinya itu lho,,, :? :?

pake kulkas berjalan tuh.. atau water cooler.. kyk utk mendinginkan suhu processor komputer?
bisa ga yaTambah repot dong om,,,
Kl water cooler bth es batu,,,
Kl Phase Change bth daya listrik yg bsr,,
Mau OC ya om?? :mrgreen: :mrgreen:

kayaknya gak serumit itu deh...
kalo gak salah transport-nya bisa pake serbuk gergaji basah yang dibawahnya disisipin potongan es batu n semuanya diletakan dalam box styrofoam..

legacy
15-06-2009, 10:52 PM
wuih canggih2, diharapkan nanti cara pengiriman ikan jarak jauh makin baik dan ikannya tetap happy. :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen:

PutNus
16-06-2009, 02:43 AM
Metode, "Pembiusan dengan Es" ini juga , bisa dilakukan untuk kepentingan pengobatan ikan dan ketika melakukan Pembedahan ikan .saat operasi

torajiro
17-06-2009, 08:38 PM
setau saya metode semacam ini sudah biasa d lakukan untuk pengiriman lobster air tawar (LAT) om. saya juga udah pernah bbrp kali pake dl.. tp nda sampai pingsan walau idealnya sampai setengah sadar/pingsan. takut keterusan ntar klo sampai pingsan..:mrgreen: intinya adalah menurunkan suhu air/suhu d box t4 pengangkutan spy menurunkan aktivitas ikan/LAT yg sedang d kirim. klo aktivitas turun maka konsumsi oksigen juga lebih hemat..jd lebih tahan lama.. ^ ^