air hujan apalagi yg pertama tuh jelek :?:
Printable View
air hujan apalagi yg pertama tuh jelek :?:
Menyiapkan air hujan untuk Air Minum
Penelitian membuktikan air hujan tidak dapat langsung dimanfaatkan sebagai air konsumsi baik untuk minum maupun memasak makanan. Sebab, air dari awan kandungan mineralnya rendah, kesadahannya juga rendah, asam (pH) rendah, namun unsur organik dan zat besinya tinggi yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti rapuhnya gigi.
Agar bisa dijadikan air minum, air hujan perlu ditambahkan mineral dengan memberikan kapur secukupnya. Namun, sebelum memanfaatkan air hujan, perlu adanya beberapa langkah dilakukan yakni membuat bak penyaring dan bak penampung.
Sebelum air dialirkan ke bak penampung, kurang lebih selama lima menit pertama air hujan harus dibuang untuk menghindari kotoran ke dalam bak penampung. Ketika tidak hujan kran pemasukan dan pengeluaran air harus dalam kondisi tertutup untuk menghindari masuknya kotoran organik atau binatang seperti nyamuk.
Untuk mengonsumsi air hujan sebagai air minum, para peneliti dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) menyarankan agar air tersebut direbus terlebih dahulu. Sebelum direbus perlu ditambahkan garam dapur sebanyak 36,3 mg dan kapur sirih 25 mg per liter. Untuk mengurangi kadar besi (Fe), jika menggunakan drum sebagai media penampung, drum dicat terlebih dahulu.
Agar air hujan, khususnya di daerah perkotaan dan industri udaranya banyak mengandung debu dan bakteri, dapat digunakan untuk keperluan minum dan memasak, maka air tampungan harus diolah. Yakni, harus melalui teknik penyehatan.
Tidak seperti air tanah, air hujan kekurangan garam mineral. Jadi, air hujan perlu ditambah garam kalsium. Zat kapur ini dijual oleh pedagang bangunan. Sebelum dilarutkan dalam sejumlah air, zat kapur dibersihkan dari kotoran. Lalu, larutan kapur ini dimasukkan ke dalam bak PAH dan diaduk supaya melarut sempurna. Takarannya, 25 - 100 g kapur untuk setiap 100 l air hujan. Jika kebanyakan, airnya akan terasa pahit. Pembubuhan garam kalsium ini juga untuk membebaskan gas C02 dari dalam air hujan. Gas itu bisa menimbulkan kerusakan pipa, tembok, dan beton.
Air hujan itu juga perlu ditambah kaporit sebagai desinfektan agar bakteri di dalamnya musnah. Takarannya, 1,5 g kaporit per 100 l air hujan cukup memadai. Tetapi karena kaporit yang dijual rata-rata berkadar aktif 35% dari berat total, maka kaporit yang semestinya dilarutkan adalah 4,29 g/100 l air hujan.
Untuk konsumsi, air hasil pemanenan perlu perlakuan khusus untuk dua alasan proses pemanenan air hujan tidak memungkinkan air hujan pertama berinteraksi dengan tanah sehingga air yang dihasilkan umumnya miskin mineral tanah yang dibutuhkan manusia. Misalnya kalsium, magnesium, dan kalium.
Kedua, tingkat pencemaran udara dari industri dan transportasi semakin meningkat sehingga di kebanyakan kota besar telah terjadi hujan asam.
Agar air tidak tercemar, perlu pula diperhatikan kemungkinan pencemarandari bahan atap rumah yang digunakan sebagai penampung air hujan. Bahan atap yang mengandung asbes dan logam berat (Hg, Cr, Pb, Cd, Cu) sebaiknya dihindari.
Diposkan oleh Wahyunita di 02:39
sumber: http://tangkiair.blogspot.com/2008/07/m ... minum.html
Air Hujan, Kolam dan Ikan Hias
Penelitian memang membuktikan air hujan mengandung mineral yang rendah, kesadahan yang rendah, asam (pH) rendah, namun unsur organik dan zat besinya tinggi yang biasanya jika diminum menyebabkan gangguan kesehatan, begitu juga halnya dengan ikan sehingga tidak baik digunakan secara langsung untuk pengisi kolam karena ikan pada umumnya membutuhkan pH Netral.
Dengan menggunakan gentong semen sebagai bak penampung dan penyaring dengan kerikil dan pasir ditambah kapur, ziolite dan arang maka air hujan bisa digunakan sebagai pengisi air kolam. Dengan memanfaatkan air hujan yang merupakan buangan air dari atap dan talang tersebut selain rumah jadi bersih juga sebagai sirkulasi air kolam dan menciptakan efek keindahan.
Oleh: FeRosZ | Agustus 27, 2008
sorry anak baru nih.mau ny hpnya om chandra nih.tertarik jg nihhh....
soalnya air sumur sy kuning...hehhehehheh
ok makasih yaaaa
Saya juga Mau dong.... Ninggalin jejak dulu ah