Kritik Buat Majalah Kois

[tosailover]

Duh terus terang saya sedih deh membaca kritikan om klbid, kalo boleh di bilang saya ini salah seorang pembaca yang mengituti majalah kois ini mulai dari edisi awal nya sampai sekarang, kalau kita perhatikan secara keseluruhan mulai dari edisi awal sampai edisi terakhir nya ini saya pribadi sih merasa kualitas majalah kois semakin meningkat setiap edisi nya, dan edisi terakhir ini menurut saya merupakan edisi yang terbaik, dan mudah mudahan ke depan nya kualitas majalah kois ini akan terus meningkat.

Saya sangat berterima kasih sekali dengan tim majalah kois yang telah meluangkan waktu nya di sela sela kesibukan sehari hari mereka. dan saya merasa sangat terbantu sekali dengan ada nya majalah kois ini, karena majalah majalah koi lain nya sangat sulit di temukan di pasaran dan hanya ada di tempat tempat tertentu saja, sedangkan majalah kois ini penyebaran nya lebih merata, kita dapat dengan mudah menemukan nya di pasaran mulai dari toko buku besar sekelas gramedia sampai kios kios kecil di pinggir jalan juga menjajakan majalah ini, dan satu hal yang saya suka dari majalah ini harga nya yang jauh sekali lebih murah bila di bandingkan dengan majalah majalah koi lain nya yang kebanyakan majalah import.

Nampaknya apa yang ingin saya ungkapkan sudah diungkapkan oleh Om silent forest..betul Om, majalah Koi-s adalah majalah yang paling mudah diakses oleh khalayak pada umumnya..bandingkan dengan majalah Nichirin yang notabene lebih susah mendapatkannya..coba saja cari di Kinokuniya, belum tentu (bahkan mungkin tidak ditemukan) menjual majalah Nichirin... Tapi Koi-s Magazine,,di toko buku seperti Gramedia , Paper Clip , kios majalah saja tersedia koq ..maju terus Koi-s Magazine.

[effendig]

Salam (saya bukan Kelompok 78 he he he)

Sharing dari saya: Saya belum lama jadi pembaca Majalah Kois. Saya sangat menikmatinya. Yang jauh lebih penting, saya sangat menghargai teman-teman yang mau bekerja untuk majalah komunitas semacam ini. Literatur mana pun dalam komunikasi massa menunjukkan:
1) tidak banyak orang yang mau "membaktikan" waktunya untuk majalah semacam ini;
2) kadang kala tak ada honor, atau ala kadarnya, pokoknya "tidak ukuran honor profesional", salah-salah kelola malah nombok; saya malah sering meledek Glen yang bawa-bawa kamera sebagai "Pers Kampus" (ampun ya Chief Glen...peace...)
3) tidak lazim majalah komunitas "profitnya besar">> sekali lagi: meleset perhitungan nombok; BEP saja sudah dahsyat;
4) tidak banyak yang mau memasang iklan di majalah komunitas, kecuali masuk betul segmennya (seperti alat-alat atau teknologi atau produk yang terkait langsung dengan aktivitas komunitas tersebut), harga iklannya pun tidak seperti majalah komersial; apalagi dengan oplah yang relatif "kecil" - kadangkala "proximity" dengan komunitas lah yang mendorong orang untuk memasang iklan;
5) tidak banyak majalah komunitas yang "berumur panjang"; BUKAN BERARTI tidak ada lho (juga berlaku untuk semua poin di atas).

Untuk TEORI KRITIK, saya sependapat: harus apple-to-apple; contoh paling up-to-date (maaf contoh kisruh PSSI nih): Kelompok 78 mengatakan Menurut Statuta FIFA Keputusan Komite Banding (yang mereka sukai) Final dan Mengikat, mereka sengaja melupakan bahwa menurut Statuta yang sama, KEPUTUSAN KOMITE BANDING (yang sebelumnya) JUGA FINAL DAN MENGIKAT, bahkan MENJADI SYARAT UNTUK TUGAS KOMITE NORMALISASI (dan Komite Banding Baru sebagai produk bawaan Komite Normalisasi).

KEKELIRUAN METODE dalam Kritik bisa FATAL: misal soal hadiah kuis atau apa pun yang ternyata bukan dilakukan oleh Majalah KOIs. Contoh pembanding (dari Kelompok 78 lagi): Thierry Regenass sebagai utusan FIFA tidak ingin bicara, tugasnya hanya observasi; tapi dipaksa bicara oleh Kel 78 untuk menjawab: Kenapa 2 nama tidak boleh maju? Sesudah Regenass menjawab; dibangkitkan KRITIK BARU: "Kalau ORANG ASING dikasih kesempatan bicara, maka Komite Banding juga harus diberi kesempatan bicara!" (he he he Regenass kan jelas TIDAK MAU BICARA, dia DIPAKSA UNTUK BICARA; sedangkan Komite Banding memang NIAT dan MINTA-MINTA UNTUK BICARA!!!)
** Menyebut utusan FIFA sebagai "ORANG ASING"- FIFA MENGINTIMIDASI- FIFA BOHONG, jelas menjamin PSSI dikenai sanksi, belum lagi cara protes penutupan Kongres yang pakai menyerbu ke podium!

Maaf, saya pakai analogi Kelompok 78, biar segerrrr saja (walau nanti ada yang kritik: INI SOAL MAJALAH KOI APA MAJALAH SEPAKBOLA, tidak apple-to-apple, saya siap menerima kritik itu he he he..)

Terakhir, untuk kritik salah ketik, tidak sesuai EYD dll. sangat bermanfaat; soal layout dan style juga oke-oke saja.

Kalau ada masukan dari saya untuk majalah KOIs hanyalah: majalah KOIs diharapkan dapat lebih banyak mendorong kongkow-kongkow komunitas, baik sekadar morining-coffee bersama, bersepeda-ria bersama, pond visit, dan lain sebagainya sampai misalnya Pekan Olahraga & Seni antar Chapter/Kota/Komunitas Koi (tentu ada juga sebagian hari untuk KONTES KOI ANTAR CHAPTER/KOTA/KOMUNITAS, jadi pesertanya antar-kota he he)....tapi ini cuma usulan, karena saya yakin, mengerjakan majalah KOIs sampai semantap yang sekarang ini saja sudah "achievement" yang mantafff (yang saya belum sanggup ikut berkontribusi, selain menjadi "penikmat yang mensyukuri").

Tabik untuk semua,
Effendi Gazali

[ipaul888]

kalo saya pro majalah Koi-s, saya enjoy aja dengan hadirnya majalah koi's..
kalo saya bisa kasi pengertian ke om Klbid:
majalah Koi's harga mahal? (apa nga salah kritik, coba dipikir-pikir lagi)..... sebenernya murah om Klbid khan majalah Koi's terbit 2 bulan sekali anggep aja 45rb bagi 2, jadi sebenernya 1 bulan harga majalah koi's cman 22.500.. semua majalah yng Om Klbid bilang itu majalah terbit seminggu-sebulan sekali.. so nga ada alasan yang tepat kalo majalah Koi's dibilang mahal.. menurut saya harganya majalahnya uda wajar dan termasuk ok banget..
coba bandingkan kita beli ikan koi yg bagus 1, kita piara, kasi makan, supaya kita bisa liatin n nikmatin setiap hari, harganya mahal banget (range 700rb - ratusan juta per ekor), tapi kalo beli majalah Koi's, kita bisa liat dan nikmatin ikan koi yang bagus2 sampe umur kita tua n free maintenace (even cuman liat fotonya saya uda seneng bngt liat koi2 para hobbies yang keren2), so coba pikir 2 kali om Klbid sbelom comment majalahnya mahal

kalo tentang iklan, coba om Klbid bandingin sama majalah Koi Crap (alias majalah Koi-s nya luar negri "majalah import koi") di majalah Koi Carp iklannya jauh lebih banyak lagi om Klbid.. coba aja bandingin.. berhubungan saya berlangganan majalah Koi Carp jg, menurut saya iklan di majalah itu bagus om Klbid, itu bisa membantu para hobbies seperti saya dan lain menemukan koi bagus, pakan bagus, pompa bagus, pond maker bagus, dll yang bagus2. dan juga bisa buat kita banyak kenal produk n tempat2 suplier yang berhubungan dengan koi, jadi kita juga bisa bantu temen2 para hobbies koi.. so coba om Klbid bandingnkan dulu sama majalah koi luar negri namanya "KOI CARP"..

kedua point ini yang saya lihat kurang pantas sekali kl om Klbid mengkritik majalah Koi-s setajam silet.. karena bagaimana pun juga majalah Koi's juga turut membantu saya dan para hobbies mengembangkan cara memelihara Koi-koi dan menumbuhkan rasa cinta pada koi pliharaan kita..

[Tiny]

kritik yang baik untuk masalah kesalahan cetak, foto dan masalah teknis lainnya.
hanya saja untuk beberapa hal, saya sebagai sesama konsumen sangat tidak setuju (ngomong2 om klbid konsumen majalah juga atau cuma baca edisi 14 buat bahan kritikannya nih ? he3)


1. harga dan iklan

"tidak banyak majalah komunitas yang "berumur panjang"; BUKAN BERARTI tidak ada lho (juga berlaku untuk semua poin di atas)"

kutipan dari om effendig itu sangatlah mengena. dan bila saya mengingat majalah koi-s awal2 terbit saya juga merasa miris dan meragukan kelangsungan dari majalah tersebut.
bayangkan saja, masa iklannya iklan tempat printing, jualan kertas, jualan parcel yang notabene tidak berhubungan sama sekali. sangat jelas itu adalah "sumbangan" dari beberapa orang di komunitas itu dan tidak akan selamanya terjadi. kemudian banyak lembar kosong dengan tulisan "IKLAN DISINI". di edisi perdana ada 5 halaman seperti ini. Kualitas kertasnya pun sangat seadanya.

Untunglah semakin lama kualitas majalah semakin baik. Kualias kertas meningkat, artikel semakin berbobot, halaman semakin banyak. Meskipun iklan semakin banyak, tetap tidak mengurangi "value" dari majalah koi-s. kalo boleh jujur harga majalah sekarang (45,000) kalau dibandingkan dengan harga majalah awal2 (30,000) mempunyai value for money yang jauh lebih baik. Malahan saya berpikir bahwa karena peningkatan iklan-iklan inilah majalah bisa semakin baik kualitasnya. Adalah hal yang penting bagi perusahaan majalah koi-s ini supaya mendapatkan profit untuk kelangsungan hidup majalah. Profit ini paling tidak harus bisa menutupi seluruh biaya produksi, operasional serta bunga bank. Saya sebagai konsumen juga maunya semurah mungkin (10,000 kalo bisa he3), tapi andaikata karena hal itu majalah ini jadi seumur jagung sangatlah disayangkan.

harga bisa lebih murah kalau jadi koi-s member lho. Rp. 200,000 dapet 6 edisi. artinya 1 edisi Rp.33,333. Yuk om join. (ngomong2 sampe kapan nih berlakunya ? mudah2an tahun depan masih sama he3)

2. Masalah quiz pompa

saya juga setuju sebaiknya redaksi tidak ikut. Namun, setahu saya ini sudah dipublikasikan di forum ini dan hampir tidak ada yang menanggapi. Alhasil yang ikutan ya yang itu2 aja. CMIIW. kalau saja ada anggota2 forum yang serius dan menanggapi quiz bosco waktu itu, saya yakin yang terpampang di majalah bukan orang2 redaksi majalah.

3. Masalah koleksi koi kesayangan

kalau sampai ada pengurus koi-s yang menampilkan koleksinya demi peningkatan apresiasi terhadap koi lokal (terutama) berkualitas dan import berkualitas apakah salah ? kalau memang salah coba om klbid kirim koleksi2 berkualitasnya atau ajak teman2 om kirim ke redaksi. saya yakin pihak redaksi akan sangat berterima kasih karena sudah memberikan materi untuk majalah. kalau saya koleksinya jelek2 om, jadi ga berani kirim kesana


thread ini sangat menarik, om klbid. Hanya pesan saya sebaiknya kita tidak hanya melihat sesuatu dari sudut pandang kita, coba juga berpikir dalam posisi pihak lain. Dengan begitu setidaknya kita bisa menilai sesuatu dengan lebih objektif.

terakhir boleh ya saya kritik om klbid sedikit :

1. om klbid cenderung tendensius dalam menyampaikan topik-topik sensitif (hal ini membuat banyak orang berprasangka buruk)
2. om klbid dalam berdebat cenderung debat kusir (hanya mempertahankan pendapat dengan cara apapun, bukan berdiskusi)

mohon kritik saya terhadap om klbid ini tidak ditanggapi disini karena hanya sebagai selingan. jgn sampai thread ini OOT

[William Pantoni]

Iya om Tiny...klu di ingat2 majalah kois edisi2 perdana....jadi malu sendiri.
Pada waktu itu, tidak banyak yg optimis, majalah kois akan bertahan lama dan tidak ada yang mau ber iklan. Akhirnya todong sana todong sini.....hehehe.
Tp berkat komitmen team Kois dan support dari semua member akhirnya sampai sekarang masih bertahan dan hampir memasuki tahun ke 4 nanti edisi ke 19. Mungkin untuk mereka yg mengetahui sejarah perjalanan majalah Kois ini, mulai dari edisi perdana sampai sekarang akan lebih bisa mengapresiasi nya.

@om EG. tau aja sih....majalah komunitas memang ga ada duit nya heheheh....nombok iya kali.
Mungkin ada yg berhitung secara bodohnya begini kali :
- majalah 7000 eks x Rp 45,000 = Rp 315,000,000
- Iklan 22 halaman x Rp 5,000,000 = Rp 110,000,000
Total income majalah per edisi = Rp 425,000,000.....hehehe...hampir 1/2 millyar per edisi....

Dan sy pribadi bangga menjadi bagian dari Team Majalah Kois, mulai dari nol dan sekarang diakui sampai luar negeri...sampai2 James Reilly ( Chairman ZNA N. America ) merasa perlu menyebut2 majalah Kois ini di meeting anggota ZNA Amrica weekend ini.

hi WP, off to a ZNA meeting this weekend and I will bring your publication along and mention it in my lecture to the membership. JR

[Ajik Raffles]

Salam hormat teman - teman semua...

Saya dan teman - teman di Team KOI-S Magazine segungguhnya tidak alergi terhadap kritik maupun masukan. Kami semua orang - orang yang awam terhadap bidang penerbitan majalah. Tetapi satu hal yang kami pahami adalah majalah ini bisa terus bertahan hingga saat ini semata - mata karena dukungan dan kritik teman - teman semua. Tanpa semua itu mustahil majalah ini bisa tetap survive. Pada setiap edisi kami tidak pernah lalai meminta masukan. Semua diperhatikan dan didiskusikan dengan cermat. Yang baik dan bisa dilaksanakan langung diekskusi. Misalnya saja tentang ketebalan kertas, jumlah halaman, desain, dan sebagainya. Yang kami anggap baik tetapi masih belum bisa dilaksanakan kami jadikan semacam hutang yang kelak akan dilunasi. Misalnya saja keinginan agar majalah terbit sebulan sekali. Pada tahun - tahun awal kami berkonsentrasi terhadap penyebaran majalah ini sesuai dengan amanat KOI's, agar bisa menghubungkan lebih banyak anggota komunitas. Meski untuk itu kami harus membayar mahal, karena biaya distribusi membengkak. Ini belum lagi untuk ditribusi dan promosi komunitas kita keluar negeri: Jepang, Malaysia, Singapura, UK, USA dan South Africa.

Majalah ini mendapat tempat di luar negeri. Semakin banyak kontributor yang bersedia mengirimkan tulisannya karena majalah ini dianggap "layak" untuk tulsian mereka. KOI-S Magazine sudah berperan sebagai jendela bagi komunitas internasional untuk melihat perkembangan komunitas penggemar koi disini. Semua pencapaian itu tentu tidak lepas dari kritik dan saran teman - teman semua, karena semuanya menginspirasikan ke arah perbaikan. Kalau lagi iseng, coba bandingkan edisi pertama dan yang terakhir, semua perbaikan itu adalah buah dari kritik,

Kami paham punya masalah dengan foto, gambar, juga banyak typo. Dengan jujur kami harus mengakuinya. Dengan budget rendah kami tidak bisa menyewa photographer dan desainer permanen berkualitas. Dengan part time photographer dan desainer kita harus jungkir balik menyesuaikan jadwal, itulah yang terjadi dan berakibat pada lambatnya perbaikan di area itu. Tetapi sekali lagi ini bukan excuse, kami tetap berhutang agar hal ini bisa segera diminimalkan....

Permasalahan dengan om Klbid, saya merasa kritiknya tidak tulus. Dia memanipulasi kesan seolah - olah melakukan riset. Dan berdasarkan itu dia melakukan simplifikasi pada bagian kesimpulannya. Dia melakukan perbandingan secara sembrono, tidak fokus dan tidak konsisten. Misalnya saja dia membandingkan harga majalah dengan majalah lain, tetapi ketika mengkritisi jumlah iklan dia tidak melakukan hal yang sama. Dugaan saya om Klbid datang ke agen majalah dan mencatat semua harga di cover, tetapi dia tidak membeli semua majalah itu sehingga tidak tahu dan tidak membandingkan kontennya. Dia memaksa saya berfikir bahwa ada motif - motif tertentu dibalik postingannya, dan itu membuat saya tidak nyaman....

Pada kesempatan ini saya ingin meminta maaf karena jawaban saya atas kritik yang bersangkutan meungkin membuat sebagian dari anggota forum menjadi tidak nyaman

salam,

[Robby Iwan]

Saya rasa semua komentar sdh cukup.. Cukup adil, yg mengkritik juga dikritik, Sekarang saatnya om klbid mejawab semua komentar.. Ayo om tunjukan bahwa Anda sebenarnya beritikad baik dan layak dapat bintang..

[chivas]

Saya rasa semua komentar sdh cukup.. Cukup adil, yg mengkritik juga dikritik, Sekarang saatnya om klbid mejawab semua komentar.. Ayo om tunjukan bahwa Anda sebenarnya beritikad baik dan layak dapat bintang..

Setuju.....

[Slametkurniawan]

Setuju.....

Om Klbid, kemana nih ?

[member88]

baca thread ini sampe ngak berkedip dan bergerak, mulai ketik baru merasa sakit pinggang dan mata kering..hehe

oh satu hal lagi ya..translasi-nya (inggris-bahasa indo) mungkin masih ada luang untuk perbaikan...

juan setiadi