Kalo ga punya ikan koi, jangan bawa2 donk....
Kalo ga punya ikan koi, jangan bawa2 donk....
setuju, semoga ikan koi kita tidak makan: uang rakyat, tidak makan uang hasil eksploitasi alam yang jadi hancur dan tidak bisa kita wariskan ke anak cucu kita, tidak makan uang hasil tambang yang diperoleh lewat kongkalingkong dengan penguasa daerah (sebelum dan sesudah Pemilukada), tidak makan hasil pencucian uang dalam bentuk aneka proyek, tidak makan uang hasil proyek/investasi yang merampas hak-hak tanah rakyat, dan seterusnya....(amien) dan peaceee
pelihara koi paling enak daripada pelihara rakyat. rakyat lebih enak pelihara koi daripada dipelihara pejabat.
Maksudnya apa ya Pak? Di "negeri auto pilot" ini rakyat lebih banyak memelihara diri sendiri. Jangankan pejabat, kita sendiri belum tentu memikirkan rakyat. Rakyat kecil umumnya tidak bisa (baca: mampu) memelihara koi (dan teman-teman kita rakyat pembudi-daya koi adalah "budayawan koi" yang sering bertarung sendiri dalam hidupnya tanpa banyak mendapat perhatian dan support dari pemerintah sebagaimana seharusnya). Hanya itu yang bisa saya share; apa itu (sama dengan) maksud Bapak? Atau pengen tahu tentang apa kira-kira kalimat Bapak di atas? Thanks Pak.
Maksudnya kebijakan2 yg dibuat pejabat tidak pernah baik. Buat sendiri dilanggar sendiri, coba kalo rakyat yg melanggarlangsung secepat kilat diproses. Trus mau buat undang2 aja kok butuh dana ratusan juta. Studi banding ga ada hasilnya. Jadi omong tok!! Hehehe... Kita pun pelihara koi juga harus yakin sama keputusan hati kecil, buat kondisi sehingga koi nyaman dikolam. Kapan pejabat bisa buat rakyat nyaman. Cuma janji tok!!
Setelah melihat sosok SB di lawyers club semalam, saya memaafkan dia dalam menggunakan perumpamaan. Karena baru keliatan kalau orangnya agak tidak punya otak.
Bookmarks