Dear all....
Sambil nunggu Om Odhin dateng utk ukur parameter air... saya mau up date beberapa perubahan dikolam.
Air sumber
Karena PH air sumber/sumur ditempat saya rendah sekali (kurang dr 5) maka saya mencoba utk menaikkan PH dengan cara yg mungkin sudah sering kita baca yaitu: mengendapkan/menginapkan air dan/atau di beri aerasi.
Saya siapkan satu toren dgn kapasitas 500 liter khusus utk kolam ("toren kolam") diberi aerasi memakai resun LP 60 dan oyster shell -/+ 40 kg.
Hasilnya waktu saya ukur ternyata PH air yg sdh melalui toren kolam naik menjadi hampir 7.
Penambahan peralatan kolam
Chiller saya tambah lagi 1 unit dgn kapasitas 1 PK, karena utk mempertahankan suhu air pada 24 C maka chiller 2 PK hampir dapat dikatakan hidup selama 24 jam. Hasil diskusi saya dgn produsen chiller langganan saya... kami coba menambahkan 1 unit chiller 1 PK yg sensornya disetting/kalibrasi 1 digit dibawah chiller 2 PK.
Tujuannya: Setelah suhu air mencapai 24 C maka chiller 2 PK akan off tetapi chiller 1 PK tetap hidup dan yg akan bekerja penuh (24 jam) adalah chiller 1 PK.
Semoga penambahan chiller ini dapat menghemat konsumsi listerik... saya belum tau hasil sebenarnya krn penambahan ini baru dilakukan bulan lalu jadi efeknya blm bisa keliatan pada tagihan listrik.
Aerasi
Saya rubah dan tambah dgn mattala buble difuser bulat @ 25 cm dar yg tadinya pakai 2 pada bottom drain kolam, saya tambah 4 lagi utk ditempatkan di 3 bio chamber @ 2 unit, total=6.
Pompa
Utk arus kolam...... pompa saya ganti dengan pompa 150 W ( mereknya saya lupa...) tapi outputnya lebih besar drpd pompa lama krn pompa ini khusus utk mendorong kesamping dan "tdk bs dorong keatas"
Sktr 1 bulan ini saya memakai automatic feeder dan lagi coba Saki-Hikari Growth campur Saki-Hikari Color dan FD suplement.
Hari minggu kemarin populasi kolam jg saya kurangi jadi tinggal 18 ekor
Saya lg berkhayal utk coba pakai solar cell sbg pemasok listrik utk peralatan kolam...... tetapi biayanya besar sekali dan "tdk ada jaminan" utk BEP cukup dalam arti: alat alat solar cell tdk rusak smp biaya pembeliannya kembali dari s penghematan pembayaran listrik...... Apabila teman2 ada yg mau memberi masukan utk "Proyek Go Green" ini saya ucapkan trm ksh.
Koi's ID: 2009 0021 0224
Salam kenal pak Yulius dan temen2 lainnya...
Saya juga RDF lovers, RDF boleh dibilang filter mekanis paling efektif, kolam Bapak sdh mantap dan memang tidak perlu ada tambahan Nexus lagi, tinggal tunggu kolam mature. Ada beberapa hal yang saya ingin bertukar pikiran/pengalaman, mohon koreksi jika kurang sesuai :
- Sumi pada koi2 di kolam bapak memang kurang tebal (mungkin hanya yang tancho suminya paling baik), sumi bisa tumbuh lebih baik pada kolam yang tdsnya diatas 150 dan kadar oksigen yang tinggi, penambahan oyster shell untuk meningkat PH air sudah benar, Osyter shell ini juga nanti akan meningkatkan GH dan dengan sendirinya tds akan naik, saya yakin 2 bulan kedepan sumi pada koi2 Bapak akan lebih strong. Pakan color juga meningkatkan perkembangan sumi.
- Mengenai growth, coba konishi growth sama Hisilk dan seminggu sekali kasih ulat sutera kering. Growth koi umumnya genetik berpengaruh, tapi porsi makan juga berpengaruh misalnya kurang dari 2% berat tubuh koi atau perilaku koi yang malu2 (terpaksa harus pakai sinking food).
- Flow kolam
Sorry kepencet send, lanjut ya :
- Flow kolam 1x per jam dan 2x per jam, secara logika sih lebih baik 2x karena kolam lebih cepat dibersihkan, saya pakai atman HA-20 yang mempunyai kapasitas 20.000 liter per jam dgn listrik hanya 50 watt, cocok buat arus pak, tidak untuk semburan keatas.
- Aerasi pada bio chamber adalah wajib supaya hanya bakteri baik yang berkembang biak. Untuk meningkatkan oksigen pada kolam bisa coba pakai selang oksigen dialirkan di bawah pompa yang dipakai untuk arus kolam, cara ini sangat efektif untuk meningkatkan oksigen di kolam, harus pakai on/off ya (jika sharing aerasi dgn chamber lain), karena pada saat menikmati koi di kolam aerator yg mengalir ke pompa tersebut harus off supaya kolam tidak terpenuhi gelembung oksigen.
Thanks.
Salam kenal Om Alpian....
Kita diskusi ya Om....
Perkembangan sumi tdk hanya bisa dicapai dengan hard water...... contohnya: kolam lumpur di Jepang TDS nya rendah tetapi sumi ikan dapat berkembang dgn sangat baik.... mkn yg lbh tepat apbl dikatakan: hard water membuat sumi ikan koi akan lbh cepat berkembang/finish. Dalam soft water sumi ikan koi jg akan berkembang/finish seiring dgn pertumbuhan dan umurnya.
Salah satu tujuan saya pindahin aerasi ke bio chamber untuk mengurangi riak pada permukaan air kolam.... jadi ikan terlihat lbh jelas.
Saya sdh pernah coba konishi growth dan hi silk.... saya mau tanya Om.....kenapa ulat sutera kering dikasihnya 1 minggu sekali? Apa pengaruh pemberian ulat sutera pada ikan?
Koi's ID: 2009 0021 0224
Dear pak Yulius,
Mengenai pengaruh hardwater yg membuat sumi lebih cepat finish setuju 100%, semua pond di jepang mempunyai tds rendah karena sangat baik untuk pertumbuhan, mereka menempatkan koi pada hardwater hanya pada saat akan kontes 2mg - 1 bln sebelum kontes. Perkembangan sumi memang tidak bisa dicapai dgn hardwater itu 100% bener karena tergantung gen nya nomor satu dan kedua pakan color. Apakah Bapak sadar penambahan osyter shell yang tujuan untuk meningkatkan PH juga dapat meningkatkan GH dan dgn sendirinya akan meningkatkan TDS. Salah satu kolam kecil saya yang berkapasitas 8 ton, dgn tds 160 setelah ada penambahan osyter shel 20 kg mempunyai dampak pertumbuhan sumi yang sangat baik, sudah beberapa temen saya yang memakai osyter shell pada air kolam yang softwater dan hasilnya perkembangan sumi lebih memuaskan.
Aerasi untuk bio chamber sangat baik untuk mematikan bakteri tidak baik, begitu juga aerasi pada kolam karena oksigen yang kurang akan membuat nafsu makan juga berkurang. Coba lihat link dibawah ini :
· http://www.youtube.com/watch?v=63BySnNPF4Y&feature=fvsr
· http://www.youtube.com/watch?v=X46_s...rmzT2o0W1fHQpQ
Jadi semakin tinggi supply oksigen (minimum 6mg/l pada suhu 20 derajat, pada umumnya pada suhu 25 derajat sebaiknya DO level 7-8mg/l)) ke kolam sangat berpengaruh baik karena membantu dalam percepatan proses nitrifikasi dari nitrit ke nitrat.
Memang kolam yg banyak aerasi kurang jelas untuk melihat ikan makanya disarankan pakai on/off.
Dari pengalaman saya Hisilk dan Ulat setera ada kelemahannya yaitu sedikit membuat skin koi menjadi kasar, Hisilk dapat membuat koi jadi kekar tapi jika kelebihan pertumbuhan dapat membuat jaringan pecah (muncul seperti bisul), penjelasan ini seperti org fitness pak. Kalau ulat sutera seperti kita ketahui merupakan sumber protein dan lemak yang sangat baik untuk pertumbuhan, tapi kebanyakan ya pasti tidak baik karena tubuh koi tidak dapat menyerap semua. Protein yang terlalu banyak pasti membuat koi cenderung menguning. Ukuran 1 mg sekali adalah pengalaman saya saja, biasanya untuk koi2 yang masih terlihat kurus saya memberikan nya lebih sering. Dampak ulat sutera juga mempercepat koi gendong telur (lebih cepat subur) dan tidak baik baik buat koi saya untuk diikuti kontes. Menurut saya juga Hisilk dan Ulat sutera tidak baik diberikan pada tosai ukuran dibawah 25cm, sayang skinnya.
Ya pak, kita semua diskusi kok, saling sharing untuk kemajuan penghobi koi semua, org jepang lebih pinter karena mereka pengalaman 100 tahun lebih dulu, thanks ya.
ikut menyimak perbincangan para suhu
mohon dilanjut
thank you
Up date data kimia air,
Bookmarks