Hihihi... kemarin enggak sempet foto-foto, Bu. Lha wong kondisinya mengenaskan. Tapi setelah saya masukan kolam UGD (hehehehe... saya sebut begitu karena kolam itu memang saya gunakan untuk koi yang perlu perlakuan khusus), pagi ini, koi itu sudah berenang seperti biasa. Luka-lukanya sudah mulai sembuh. Warnanya juga sudah tidak terlalu pucat lagi. Saya rasa 3-4 hari lagi dia sudah kembali normal dan bisa dicemplungin ke kolam utama lagi.
Btw, ngomong-ngomong soal kolam UGD. Saya punya kolam kecil ukuran 0.8x1,8m dalam 0.5m. Kolam itu hanya difilteri filter biasa (warna biru dari fiber, yang biasa dijual di toko ikan). Kolam itu pake 2 pompa kecil, satu untuk ke filter dan satunya untuk arus putar. Kemudian diberi aerasi resun 40 (disebar ke 6 titik). Kolam itu terlindungi atap transparan dan kena sinar matahari 6 jam sehari.
Kolam itu terbukti ampuh dalam menyembuhkan koi sakit dan mengadaptasikan koi baru. Hampir semua koi baru saya masukan ke sana dulu. Biasanya koi import sensitif (terlalu steril), jadi kalau langsung masuk kolam akan berpengaruh pada koi lama dan koi baru itu sendiri.
Koi baru saya masukan ke kolam UGD yang berisi air bersih. Kemudian saya biarkan 1 bulan. Dalam 1 minggu air kolam akan berubah jadi hijau sampai ikan (kalau lagi dibawah) tidak kelihatan. Setelah satu bulan saya siap 'panen'. Koi baru dalam keadaan lebih gemuk dan bagus kualitasnya. Setelah itu saya pindahkan ke kolam utama. Selama ini tidak ada masalah dengan metode itu. Demikian juga dengan koi yang lagi sakit.
Kalau diantara teman-teman, kita menyebutnya terapi 'back to nature'... heheheehe.... saya melakukan eksperimen ini sudah 9 bulan dan hasilnya cukup memuaskan.
Bookmarks