Ketika merenung dipinggir kolam kesayangan, memandangi jernihnya air , dan indahnya ikan ikan koi meliuk liuk didalamnya.
Sungguh malu aku memandang wajah diri yang terpantul dari air kolam didepanku.
AIR
Air....Kagum aku padamu
Kau bukan hanya saja bersih, tapi juga membersihkan
Air....Hormat aku padamu
Yang bersedia jadi kotor demi membersihkan yang lain
Kau taat kepada kodrat, kau patuh pada aturan
Tak suka tinggi sendiri, kau selalu ingin merata
Lembut tapi tidak lembek, halus bukan tak berdaya
Ketika suatu saat kau dibendung tak aturan
Kau pasti akan melawan, mengamuk tak akan tertahan
Bencana engkau hadirkan, Kerusakan kau tebarkan
Tapi.....itupun bukan demi kemurkaan
Kau ingin beri peringatan, tentang keseimbangan alam
KOI
Koi......aku kagum kepadamu
Kau hadirkan keindahan bukan untuk kesombongan
Kau tampilkan kecantikan , untuk membahagiakan
Membahagiakan orang yang benar menyayangimu
Memelihara membesarkan, menjaga sepenuh hati
Satu saat ada yang menganiaya
Membiarkanmu dalam kolam , sia sia tak terpelihara.
Kau memang tak mampu melawan,
tak berdaya...
tanpa daya....
Yang bisa kau lakukan Menerima Kematian....
Dan itulah Perlawanan.
Lalu ku bercermin diri pada bening air kolam
aku
aku malu pada air aku malu pada koi
Malu, karena bukan saja kotor, aku sering mengotori
Malu, karena sering tinggi hati tak suka tersamai, apalagi samarata.
Bila kusampaikan kelebihan ...........itu demi kesombongan
Bila kusampaikan kelebihan............itu demi keangkuhan
Bangga akan pujian .............lalu aku lupa diri.
(Akupun tersentak berdiri....tapi bukan untuk lari)
Aku harus sering disini
Dipinggir kolamku ini
Untuk merenungi diri
Untuk mencermini diri.
Berguru pada air , berguru kepada koi.
Bookmarks