Hello guest! It looks like you aren't a member already. Get now full access and register for free! And Don't Forget to get our KOI's ID Member Card

Page 3 of 16 FirstFirst 1234513 ... LastLast
Results 21 to 30 of 153

Thread: Inspirational Moment

  1. #21
    Grand Champion KOI's ID: victor's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    pekalongan - batang
    Posts
    8,134
    Rep Power
    179

    Re: Inspirational Moment

    Quote Originally Posted by William Pantoni
    Very Refreshing....keep it coming...
    thx 4 u're support
    i appreciate it, thx om will
    www.vickoi.com

  2. #22
    Grand Champion KOI's ID: victor's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    pekalongan - batang
    Posts
    8,134
    Rep Power
    179

    Re: Inspirational Moment

    BURUNG

    Ada seorang lelaki tua yang memiliki hobi memelihara banyak burung.
    Pada suatu pagi, semua burung kesayangannya hilang.
    Merasa aksi pencuri sudah keterlaluan, si lelaki tua membawa masalah
    itu dalam pertemuan mingguan di kampungnya.

    Lelaki tua: "Siapa di sini yang punya burung?"
    Seluruh penduduk laki-laki segera berdiri.

    Menyadari kesalahannya dalam bertanya, lelaki itu menambah:

    "Bukan itu maksud saya. Maksud saya adalah siapa yang pernah lihat
    burung?"
    Seluruh penduduk wanita pun berdiri.

    Menyadari pertanyaannya masih tidak tepat, dengan muka merah padam dia
    menyambung, "Maaf, bukan itu maksud saya."

    Sekali lagi dia bertanya.

    "Maksud saya, siapa di antara kalian yang pernah lihat burung yang
    bukan milik sendiri?"
    Separuh penduduk wanita berdiri.

    Muka lelaki tua itu makin merah. Ia makin gugup.

    "Maaf sekali lagi, bukan ke arah itu pertanyaan saya. Maksud saya
    adalah, siapa yang pernah lihat burung saya?"
    Lalu… Isteri lelaki itu pun pun berdiri… dan dua orang wanita lain…

    Maka kali ini muka sang isteri merah padam.

    Lelaki itu pun terpaksa melarikan diri…

    Menyesal dia bertanya…..hua. ..ha..ha
    www.vickoi.com

  3. #23
    Grand Champion KOI's ID: victor's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    pekalongan - batang
    Posts
    8,134
    Rep Power
    179

    Re: Inspirational Moment

    Touching Story


    Suami saya
    adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai
    perasaan yang hangat yang muncul ketika saya bersender di bahunya yang bidang.
    Tiga tahun dalam masa kenalan dan bercumbu, sampai sekarang, dua tahun dalam
    masa pernikahan, saya harus mengakui, bahwa saya mulai merasa lelah dengan semua
    ini, alasan-alasan saya mencintainya pada waktu dulu, telah berubah menjadi
    sesuatu yang melelahkan.

    Saya seorang
    wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif dan berperasaan halus, saya
    merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang menginginkan
    permen. Dan suami saya bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang, dan
    ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana yang romantis di dalam pernikahan
    kami telah mematahkan harapan saya tentang
    cinta.

    Suatu hari,
    akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, yaitu saya
    menginginkan perceraian.

    "Mengapa?", dia
    bertanya dengan terkejut.

    "Saya lelah,
    terlalu banyak alasan yang ada di dunia ini", jawab saya.


    Dia terdiam dan
    termenung sepanjang malam dengan rokok yang tidak putus-putusnya. Kekecewaan
    saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan
    perasaannya, apalagi yang saya bisa harapkan darinya?


    Dan akhirnya
    dia bertanya, " Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?"


    Seseorang
    berkata, mengubah kepribadian orang lain sangatlah sulit dan itu benar, saya
    pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa mengubah pribadinya.


    Saya menatap
    dalam-dalam matanya dan menjawab dengan pelan, " Saya punya pertanyaan untukmu,
    jika kamu dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah
    pikiran saya. Seandainya katakanlah saya menyukai setangkai bunga yang ada di
    tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan
    mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"


    Dia berkata, "
    Saya akan memberikan jawabannya besok."

    Hati saya
    langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah,
    dan saya melihat selembar kertas dengan coret-2an tangannya dibawah sebuah gelas
    yang berisi susu hangat yang bertuliskan....


    "Sayang, Saya
    tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan
    alasannya."

    Kalimat pertama
    ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya kembali.

    "Kamu hanya
    bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya
    menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya saya bisa
    menolong untuk memperbaiki programnya".

    "Kamu selalu
    lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan
    kaki saya supaya bisa masuk mendobrak rumah, membukakan pintu
    untukmu."

    "Kamu suka
    jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu
    kunjungi, saya harus memberikan mata saya untuk mengarahkanmu."


    "Kamu selalu
    pegal-2 pada waktu "teman baikmu" datang setiap bulannya, saya harus memberikan
    tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."


    "Kamu senang
    diam didalam rumah, dan saya kuatir kamu akan jadi "aneh". Saya harus memberikan
    mulut saya untuk menceritakan lelucon-2 dan cerita-2 untuk menyembuhkan
    kebosananmu."

    "Kamu selalu
    menatap komputermu dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga
    mata saya sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat menolong
    mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."


    "Saya akan
    memegang tanganmu, menelusuri pantai, menikmati sinar matahari dan pasir yang
    indah, menceritakan warna-2 bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu"


    Juga sayangku,
    saya begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu lebih dari saya mencintaimu.
    Saya tidak akan mengambil bunga itu lalu mati"


    Air mata saya
    jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur dan saya membaca
    kembali.

    Dan sekarang
    sayangku, Kamu telah selasai membaca jawaban saya, jika kamu puas dengan semua
    jawaban ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri
    disana dengan susu segar dan roti
    kesukaanmu"

    Saya segera
    membuka pintu dan melihat wajahnya yang penasaran sambil tangannya memegang susu
    dan roti. Oh, saya percaya, tidak ada orang yang pernah mencintai saya seperti
    yang dia lakukan dan mengetahui saya harus melupakan "bunga" itu
    sendiri.

    Itulah hidup,
    atau boleh dikatakan, cinta, ketika seseorang dikelilingi dengan cinta, kemudian
    perasaan itu mulai berangsur-angsur hilang dan ketika kita mengabaikan cinta
    sejati yang berada diantara kedamaian dan kesepian.


    Cinta
    menunjukkan berbagai macam bentuknya, bahkan dalam bentuk yang sangat kecil dan
    dangkal, atau bahkan tidak punya bentuk, bisa juga dalam bentuk yang tidak ingin
    kita ketahui. Bunga, saat-saat yang romantis hanyalah bentuk awal dari
    hubungan.
    www.vickoi.com

  4. #24
    Junior Young Champion KOI's ID:
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Makassar
    Posts
    111
    Rep Power
    17

    Re: Inspirational Moment

    Quote Originally Posted by victor
    BURUNG

    Ada seorang lelaki tua yang memiliki hobi memelihara banyak burung.
    Pada suatu pagi, semua burung kesayangannya hilang.
    Merasa aksi pencuri sudah keterlaluan, si lelaki tua membawa masalah
    itu dalam pertemuan mingguan di kampungnya.

    Lelaki tua: "Siapa di sini yang punya burung?"
    Seluruh penduduk laki-laki segera berdiri.

    Menyadari kesalahannya dalam bertanya, lelaki itu menambah:

    "Bukan itu maksud saya. Maksud saya adalah siapa yang pernah lihat
    burung?"
    Seluruh penduduk wanita pun berdiri.

    Menyadari pertanyaannya masih tidak tepat, dengan muka merah padam dia
    menyambung, "Maaf, bukan itu maksud saya."

    Sekali lagi dia bertanya.

    "Maksud saya, siapa di antara kalian yang pernah lihat burung yang
    bukan milik sendiri?"
    Separuh penduduk wanita berdiri.

    Muka lelaki tua itu makin merah. Ia makin gugup.

    "Maaf sekali lagi, bukan ke arah itu pertanyaan saya. Maksud saya
    adalah, siapa yang pernah lihat burung saya?"
    Lalu… Isteri lelaki itu pun pun berdiri… dan dua orang wanita lain…

    Maka kali ini muka sang isteri merah padam.

    Lelaki itu pun terpaksa melarikan diri…

    Menyesal dia bertanya…..hua. ..ha..ha
    ngakak asli om victor

  5. #25
    Grand Champion KOI's ID: victor's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    pekalongan - batang
    Posts
    8,134
    Rep Power
    179

    Re: Inspirational Moment

    WHAT ARE YOUR LIMITS ???

    BAGAIMANA DENGAN ANDA ???










































    www.vickoi.com

  6. #26
    Grand Champion KOI's ID: victor's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    pekalongan - batang
    Posts
    8,134
    Rep Power
    179

    Re: Inspirational Moment

    Ikan dan Wanita

    Jika Wanita diumpamakan Ikan, kategori ikan apakah yang jadi favorite anda?

    IKAN SALMON
    Bentuknya OK, indah, dagingnya pink muda dan enak dimakan.
    Tapi sayangnya mahal, soalnya masih import. Sesuai? ada nilai, ada kualitas?.
    INI WANITA KARIR.....

    IKAN ARWANA

    Kalo yang ini senangnya bolak balik di aquarium memperlihatkan kesombongan dan keangkuhan karena tau tubuhnya indah, langkahnya lemah gemulai dan memancing mata nakal melihatnya di manapun dia bergaya.....
    So pasti harganya mahal kalau ingin memilikinya....
    INI PERAGAWATI , CELEBRITY PAPAN ATAS........

    IKAN MAS KOKI

    Nah, ini jenis ikan lumayan mahal, indah bentuknya, warnanya, dan lenggak- lenggoknya.
    Sayangnya hanya bisa dilihat, dikagumi, tak bisa dimakan, karena termasuk kategori ikan hiasan.....
    INI BINI ORANG.......

    IKAN SAPU-SAPU

    Jenis ini murah dan selalu nempel di kaca aquarium.
    Kalo udah nempel, susah banget lepasnya.... ribeeeet...
    INI CEWEK SMU, ANAK KULIAHAN.......

    IKAN LELE

    Kalo yang ini harganya murah, bisa dimakan kapan saja..
    Banyak dijual di pinggir jalan, ada patilnya dan harus hati-hati
    INI CEWEK PANGGILAN........

    IKAN TERI
    Bentuk dan rasanya begitu- begituuu... saja.
    Selalu enak dimakan kalau lagi tidak ada sayur atau tidak ada lauk yang lainnya.... INI ISTRI SENDIRI....

    SYUKURLAH,
    KITA SEMUA SUKA NYA IKAN KOI?
    SOOOOOOOO IKAN KOI MASUK KATEGORI YANG MANA YACHHHHHH?????????
    www.vickoi.com

  7. #27
    Grand Champion KOI's ID: victor's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    pekalongan - batang
    Posts
    8,134
    Rep Power
    179

    Re: Inspirational Moment

    ARTI NAMA NEGARA/KOTA DI DUNIA

    H.O.L.L.A.N. D

    Hope Our Love Lasts And Never Dies

    I.T.A.L.Y.

    I Trust And Love You

    L.I.B.Y.A.

    Love Is Beautiful; You Also

    F.R.A.N.C.E.

    Friendships Remain And Never Can End

    C.H.I.N.A.
    Come Here..... I Need Affection

    B.U.R.M.A.
    Between Us, Remember Me Always

    N.E.P.A.L.

    Never Ever Part As Lovers

    I.N.D.I.A.

    I Nearly Died In Adoration

    K.E.N.Y.A

    Keep Everything Nice, Yet Arousing

    C.A.N.A.D.A.
    Cute And Naughty Action that Developed into Attraction

    K.O.R.E.A.

    Keep Optimistic Regardless of Every Adversity

    E.G.Y.P.T.

    Everything's Great, You Pretty Thing !

    M.A.N.I.L.A.
    May All Nights Inspire Love Always

    P.E.R.U.

    Phorget (Forget) Everyone... Remember Us

    T.H.A.I.L.A. N.D.

    Totally Happy, Always In Love And Never Dull

    J.A.K.A.R.T. A
    Jambret Ada, Koruptor Ada, Rampok Tentu Ada
    www.vickoi.com

  8. #28
    Grand Champion KOI's ID: victor's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    pekalongan - batang
    Posts
    8,134
    Rep Power
    179

    Re: Inspirational Moment

    Apakah Anda Sadar?

    Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita,
    karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang.

    Tapi pandanglah semua itu kedepan,
    pandanglah masa depan kita.

    Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri,
    supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua sisi.

    Untuk bisa mengumpulkan pujian dan kritik
    dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah.


    Kita lahir dengan otak didalam tengkorak kepala kita.
    Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya.
    Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran kita dan ide kita.
    Dan apa yang anda pikiran dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada
    emas dan perhiasan.


    Kita lahir dengan 2 mata, 2 telinga tapi kita hanya diberi 1 buah mulut.
    Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam,
    mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya
    yang tidak menyenangkan.
    Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat
    dan dengarlah sebanyak-banyaknya.


    Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh didalam tulang iga kita.
    Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta
    diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam.
    Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa
    kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang
    lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.


    Berilah cinta
    tanpa meminta balasan dan kita akan
    menemukan cinta yang jauh lebih indah.

    (Author unknown)
    www.vickoi.com

  9. #29
    Grand Champion KOI's ID: victor's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    pekalongan - batang
    Posts
    8,134
    Rep Power
    179

    Re: Inspirational Moment

    ada yg baca kagak yach??? koq ga ada comment.
    www.vickoi.com

  10. #30
    Grand Champion KOI's ID: victor's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    pekalongan - batang
    Posts
    8,134
    Rep Power
    179

    Re: Inspirational Moment

    Cerita menarik untuk para orangtua & calon orang tua ..

    Tahun 2005 yang lalu saya harus mondar-mandir ke SD Budi Mulia Bogor. Anak sulung kami yang bernama Dika, duduk di kelas 4 di SD itu. Waktu itu saya memang harus berurusan dengan wali kelas dan kepala sekolah. Pasalnya menurut observasi wali kelas dan kepala sekolah, Dika yang duduk di kelas unggulan, tempat penggemblengan anak-anak berprestasi itu, waktu itu justru tercatat sebagai anak yang bermasalah. Saat saya tanyakan apa masalah Dika, guru dan kepala sekolah justru menanyakan apa yang terjadi di rumah sehingga anak tersebut selalu murung dan menghabiskan sebagian besar waktu belajar di kelas hanya untuk melamun. Prestasinya kian lama kian merosot.

    Dengan lemah lembut saya tanyakan kepada Dika: "Apa yang kamu inginkan ?" Dika hanya menggeleng.
    "Kamu ingin ibu bersikap seperti apa ?" tanya saya. "Biasa-biasa saja" jawab Dika singkat.
    Beberapakali saya berdiskusi dengan wali kelas dan kepala sekolah untuk mencari pemecahannya, namun sudah sekian lama tak ada kemajuan. Akhirnya kamipun sepakat untuk meminta bantuan seorang psikolog.

    Suatu pagi, atas seijin kepala sekolah, Dika meninggalkan sekolah untuk menjalani test IQ. Tanpa persiapan apapun, Dika menyelesaikan soal demi soal dalam hitungan menit. Beberapa saat kemudian, Psikolog yang tampil bersahaja namun penuh keramahan itu segera memberitahukan hasil testnya.

    Angka kecerdasan rata-rata anak saya mencapai 147 (Sangat Cerdas) dimana skor untuk aspek-aspek kemampuan pemahaman ruang, abstraksi, bahasa, ilmu pasti, penalaran, ketelitian dan kecepatan berkisar pada angka 140 - 160.
    Namun ada satu kejanggalan, yaitu skor untuk kemampuan verbalnya tidak lebih dari 115 (Rata-Rata Cerdas).
    Perbedaan yang mencolok pada 2 tingkat kecerdasan yang berbeda itulah yang menurut psikolog, perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut. Oleh sebab itu psikolog itu dengan santun menyarankan saya untuk mengantar Dika kembali ke tempat itu seminggu lagi. Menurutnya Dika perlu menjalani test kepribadian.

    Suatu sore, saya menyempatkan diri mengantar Dika kembali mengikuti serangkaian test kepribadian. Melalui interview dan test tertulis yang dilakukan, setidaknya Psikolog itu telah menarik benang merah yang menurutnya menjadi salah satu atau beberapa faktor penghambat kemampuan verbal Dika. Setidaknya saya bisa membaca jeritan hati kecil Dika. Jawaban yang jujur dari hati Dika yang paling dalam itu membuat saya berkaca diri, melihat wajah seorang ibu yang masih jauh dari ideal.

    Ketika Psikolog itu menuliskan pertanyaan "Aku ingin ibuku ..."
    Dika pun menjawab : "membiarkan aku bermain sesuka hatiku, sebentar saja"
    Dengan beberapa pertanyaan pendalaman, terungkap bahwa selama ini saya kurang memberi kesempatan kepada Dika untuk bermain bebas. Waktu itu saya berpikir bahwa banyak ragam permainan-permainan edukatif sehingga saya merasa perlu menjadwalkan kapan waktunya menggambar, kapan waktunya bermain puzzle, kapan waktunya bermain basket, kapan waktunya membaca buku cerita, kapan waktunya main game di komputer dan sebagainya. Waktu itu saya berpikir bahwa demi kebaikan dan demi masa depannya, Dika perlu menikmati permainan-permainan secara merata di sela-sela waktu luangnya yang memang tinggal sedikit karena sebagian besar telah dihabiskan untuk sekolah dan mengikuti berbagai kursus di luar sekolah. Saya selalu pusing memikirkan jadwal kegiatan Dika yang begitu rumit. Tetapi ternyata permintaan Dika hanya sederhana: diberi kebebasan bermain sesuka hatinya, menikmati masa kanak-kanaknya.

    Ketika Psikolog menyodorkan kertas bertuliskan "Aku ingin Ayahku ..."
    Dika pun menjawab dengan kalimat yang berantakan namun kira-kira artinya "Aku ingin ayahku melakukan apa saja seperti dia menuntutku untuk melakukan sesuatu".
    Melalui beberapa pertanyaan pendalaman, terungkap bahwa Dika tidak mau diajari atau disuruh, apalagi diperintah untuk melakukan ini dan itu. Ia hanya ingin melihat ayahnya melakukan apa saja setiap hari, seperti apa yang diperintahkan kepada Dika. Dika ingin ayahnya bangun pagi-pagi kemudian membereskan tempat tidurnya sendiri, makan dan minum tanpa harus dilayani orang lain, menonton TV secukupnya, merapikan sendiri koran yang habis dibacanya dan tidur tepat waktu. Sederhana memang, tetapi hal-hal seperti itu justru sulit dilakukan oleh kebanyakan orang tua.

    Ketika Psikolog mengajukan pertanyaan "Aku ingin ibuku tidak …"
    Maka Dika menjawab "Menganggapku seperti dirinya" .
    Dalam banyak hal saya merasa bahwa pengalaman hidup saya yang suka bekerja keras, disiplin, hemat, gigih untuk mencapai sesuatu yang saya inginkan itu merupakan sikap yang paling baik dan bijaksana. Hampir-hampir saya ingin menjadikan Dika persis seperti diri saya. Saya dan banyak orang tua lainnya seringkali ingin menjadikan anak sebagai foto copy diri kita atau bahkan beranggapan bahwa anak adalah orang dewasa dalam bentuk sachet kecil.

    Ketika Psikolog memberikan pertanyaan "Aku ingin ayahku tidak ..."
    Dika pun menjawab "Tidak menyalahkan aku di depan orang lain. Tidak mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan kecil yang aku buat adalah dosa"
    Tanpa disadari, orang tua sering menuntut anak untuk selalu bersikap dan bertindak benar, hingga hampir-hampir tak memberi tempat kepadanya untuk berbuat kesalahan. Bila orang tua menganggap bahwa setiap kesalahan adalah dosa yang harus diganjar dengan hukuman, maka anakpun akan memilih untuk berbohong dan tidak mau mengakui kesalahan yang telah dibuatnya dengan jujur. Kesulitan baru akan muncul karena orang tua tidak tahu kesalahan apa yang telah dibuat anak, sehingga tidak tahu tindakan apa yang harus kami lakukan untuk mencegah atau menghentikannya.

    Saya menjadi sadar bahwa ada kalanya anak-anak perlu diberi kesempatan untuk berbuat salah, kemudian ia pun bisa belajar dari kesalahannya. Konsekuensi dari sikap dan tindakannya yang salah adakalanya bisa menjadi pelajaran berharga supaya di waktu-waktu mendatang tidak membuat kesalahan yang serupa.

    Ketika Psikolog itu menuliskan "Aku ingin ibuku berbicara tentang ..."
    Dika pun menjawab "Berbicara tentang hal-hal yang penting saja".
    Saya cukup kaget karena waktu itu saya justru menggunakan kesempatan yang sangat sempit, sekembalinya dari kantor untuk membahas hal-hal yang menurut saya penting, seperti menanyakan pelajaran dan PR yang diberikan gurunya. Namun ternyata hal-hal yang menurut saya penting, bukanlah sesuatu yang penting untuk anak saya. Dengan jawaban Dika yang polos dan jujur itu saya diingatkan bahwa
    kecerdasan tidak lebih penting dari pada hikmat dan pengenalan akan Tuhan. Pengajaran tentang kasih tidak kalah pentingnya dengan ilmu pengetahuan.

    Atas pertanyaan "Aku ingin ayahku berbicara tentang ..."
    Dika pun menuliskan "Aku ingin ayahku berbicara tentang kesalahan-kesalahan nya.
    Aku ingin ayahku tidak selalu merasa benar, paling hebat dan tidak pernah berbuat salah. Aku ingin ayahku mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepadaku".
    Memang dalam banyak hal, orang tua berbuat benar, tetapi sebagai manusia orang tua tak luput dari kesalahan. Keinginan Dika sebenarnya sederhana, yaitu ingin orang tuanya sportif, mau mengakui kesalahannya dan kalau perlu meminta maaf atas kesalahannya, seperti apa yang diajarkan orang tua kepadanya.

    Ketika Psikolog menyodorkan tulisan "Aku ingin ibuku setiap hari ..."
    Dika berpikir sejenak, kemudian mencoretkan penanya dengan lancar "Aku ingin ibuku mencium dan memelukku erat-erat seperti ia mencium dan memeluk adikku".
    Memang adakalanya saya berpikir bahwa Dika yang hampir setinggi saya sudah tidak pantas lagi dipeluk-peluk, apalagi dicium-cium. Ternyata saya salah, pelukan hangat dan ciuman sayang seorang ibu tetap dibutuhkan supaya hari-harinya terasa lebih indah. Waktu itu saya tidak menyadari bahwa perlakukan orang tua yang tidak sama kepada anak-anaknya seringkali oleh anak-anak diterjemahkan
    sebagai tindakan yang tidak adil atau pilih kasih.

    Secarik kertas yang berisi pertanyaan "Aku ingin ayahku setiap hari ..."
    Dika menuliskan sebuah kata tepat di atas titik-titik dengan satu kata "tersenyum".
    Sederhana memang, tetapi seringkali seorang ayah merasa perlu menahan senyumannya demi mempertahankan wibawanya. Padahal kenyataannya senyuman tulus seorang ayah sedikitpun tidak akan melunturkan wibawanya, tetapi justru bisa menambah simpati dan energi bagi anak-anak dalam melakukan segala sesuatu seperti yang ia lihat dari ayahnya setiap hari.

    Ketika Psikolog memberikan kertas yang bertuliskan "Aku ingin ibuku memanggilku ..."
    Dika pun menuliskan "Aku ingin ibuku memanggilku dengan nama yang bagus"
    Saya tersentak sekali! Memang sebelum ia lahir kami telah memilih nama yang paling bagus dan penuh arti, yaitu Judika Ekaristi Kurniawan. Namun sayang, tanpa sadar, saya selalu memanggilnya dengan sebutan Nang. Nang dalam Bahasa Jawa diambil dari kata "Lanang" yang berarti laki-laki.

    Ketika Psikolog menyodorkan tulisan yang berbunyi "Aku ingin ayahku memanggilku ..."
    Dika hanya menuliskan 2 kata saja, yaitu "Nama Asli".
    Selama ini suami saya memang memanggil Dika dengan sebutan "Paijo" karena sehari-hari Dika berbicara dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Sunda dengan logat Jawa medok. "Persis Paijo, tukang sayur keliling" kata suami saya.

    Atas jawaban-jawaban Dika yang polos dan jujur itu, saya menjadi malu karena selama ini saya bekerja di sebuah lembaga yang membela dan memperjuangkan hak-hak anak. Kepada banyak orang saya kampanyekan pentingnya penghormatan hak-hak anak sesuai dengan Konvensi Hak-Hak Anak Sedunia. Kepada khalayak ramai saya bagikan poster bertuliskan "To Respect Child Rights is an Obligation, not a Choice" sebuah seruan yang mengingatkan bahwa "Menghormati Hak Anak adalah Kewajiban, bukan Pilihan".

    Tanpa saya sadari, saya telah melanggar hak anak saya karena telah memanggilnya dengan panggilan yang tidak hormat dan bermartabat.
    Dalam diamnya anak, dalam senyum anak yang polos dan dalam tingkah polah anak yang membuat orang tua kadang-kadang bangga dan juga kadang-kadang jengkel, ternyata ada banyak Pesan Yang Tak Terucapkan. Seandainya semua ayah mengasihi anak-anaknya, maka tidak ada satupun anak yang kecewa atau marah kepada ayahnya. Anak-anak memang harus diajarkan untuk menghormati ayah dan ibunya, tetapi para orang tua tidak boleh membangkitkan amarah di dalam hati anak-anaknya. Para orang tua harus mendidik anaknya di dalam ajaran dan nasehat yang baik.
    www.vickoi.com

Page 3 of 16 FirstFirst 1234513 ... LastLast

Similar Threads

  1. Special Moment.........
    By sferryirawan in forum Jual Koi
    Replies: 14
    Last Post: 14-09-2008, 07:32 PM

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •