Pastinya kita tidak merasa asing lagi bila mendengar nama-nama Benibana, Tsukitsuke Rose, Yamato, dan para juara keturunan mereka. Sebuah pencapain yang tidak instan oleh penangkar terbesar di Jepang ini. Adalah Donguri dan Sakura, dua oyagoi pertama, yang memulai kejayaan Sakai Fish Farm.
Donguri merupakan Kohaku keturunan Morita Sensuke, yang ditangkarkan oleh Kazumasa Morita di Shin-Non-Yo, Yamaguchi dan kemudian dibeli oleh Sakai Fish farm melalui Matsue Nishikigoi Center.
Pada awalnya (1982), Donguri mulai dipijahkan dengan pejantan kohaku Sensuke, tetapi tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Kemudian dipijahkan lagi, kali ini dengan Dainichi Kohaku (Kagura line) sebagai pejantannya. Hasilnya memuaskan. Donguri dianggap layak untuk disebut sebagai bloodline. Beni yang dihasilkan pada keturunannya nampak lebih tebal (seperti Dainichi Kohaku) dan tubuh yg lebih besar dan panjang dibanding dengan Donguri. Benibana adalah buktinya. Maka dari itu, semua keturunan Donguri disebut "Sensuke Bloodline". Karakter Sensuke bloodline dapat dilihat salah satunya dari bentuk muka tembam yg seperti bayi.
Sakura dihasilkan oleh Soichi Iizaka dari kohaku betina bernama Sankura yang berdarah Tomoin dan pejantan kohaku Sensuke. Sakura dan Donguri tidak ada pertalian darah, namun keturunan-keturunan mereka disebut "Sensuke Bloodline". Dengan cerita yang sama dengan Donguri, Sakura dipijahkan dengan pejantan Dainichi Kohaku. Pemijahan ini menghasilkan Rose dan Fujiko, dua koi yang dipercaya memiliki bentuk tubuh sebagai Sensuke sejati.
Kemudian Rose dan Fujiko menjadi dua oyagoi utama bagi Sakai Fish Farm.
Benibana (keturunan Donguri), Rose dan Fujiko (keduanya merupakan keturunan Sakura), meneruskan awal dari kejayaan ini. Benibana menghasilkan Benibana Daioh, yang juga menghasilkan keturunan yang hebat, salah satunya yang meraih mature champion di ZNA 2009. Rose menghasilkan Rose Queen yang fenomenal sebagai oyagoi para juara. Fujiko pun demikian.
Setelah tahap tersebut, tak terbendung lagi kenyataan bahwa Sakai telah menghasilkan kohaku-kohaku yang merajai berbagai kontes di dunia.
Tidak hanya Kohaku, Sakai juga melakukan pengembangan jenis lain seperti Sanke dengan menyilangkan betina kohaku dengan pejantan sanke. Lagi-lagi darah Sakura mengambil peranan besar. Betina Kohaku bernama Shining Rose (anak dari Beauty Rose), yang berasal dari Sakura Bloodline, diharapkan dapat memberi keturunan Sanke dengan bentuk tubuh superior dari kohaku. Hasilnya? Keturunan ini sukses besar. Shining Rose pun menjadi indukan utama.
Hingga kini, dengan berbagai kesuksesan yang telah diraih oleh Sakai Fish Farm, tidak membuat sang penangkar berpuas diri. Selalu ada perbaikan-perbaikan yang dilakukan. Tidak hanya terfokus pada Kohaku maupun Sanke, Sakai Fish Farm juga mencoba mengembangkan bloodline dari jenis lain agar pula layak disebut sebagai bloodline ideal. Semua cerita ini berawal dari bloodline. Jika penangkar sekelas Sakai saja masih terus belajar, maka sepatutnya kita para penggemar koi juga demikian. Belajar tiada henti.
Bookmarks