Hello guest! It looks like you aren't a member already. Get now full access and register for free! And Don't Forget to get our KOI's ID Member Card

Page 1 of 7 123 ... LastLast
Results 1 to 10 of 69

Thread: IN MEMORIAM KAROMUL WACHID (1962 - 2010)

  1. #1
    Banned KOI's ID:
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    among the kois
    Posts
    4,397
    Rep Power
    0

    IN MEMORIAM KAROMUL WACHID (1962 - 2010)

    (Seminggu sejak kepergian Pak Karom, saya masih belum mampu mengatasi perasaan kehilangan. Saya tidak nyaman berinteraksi di forum karena selalu teringat dengan almarhum. Saya mencoba mengatasinya dengan mengingat kembali momen - momen kebersamaan saya dengan beliau. Keping – keping kenangan itu saya rangkum dalam sebuah tulisan. Ada momen – momen dimana saya tidak kuasa menahan air mata.

    Tulisan ini merupakan rangkuman kebersamaan saya dengan beliau selama lima tahun terakhir, juga berdasarkan berdasarkan penuturan para sahabat sesama penggemar koi ketika berintegrasi dengan beliau untuk menggambarkan idealisme, visi dan sepak terjangnya dalam membesarkan komunitas penggemar koi. Sengaja dibuat dalam format tanya jawab agar suasana “live” lebih terasa daripada suasana kehilangan yang kami rasakan. Saya berusaha jujur mengatakan apa yang terjadi dalam kurun waktu itu, membayangkan seolah - olah saya sedang bercakap - cakap santai seperti yang biasa kita lakukan ketika di Hanggar. Bila ada yang kurang berkenan, saya mohon maaf yang sebesar - besarnya)

    --------------------

    IN MEMORIAM KAROMUL WACHID (1962 – 2010)


    “Saya sudah lelah Dikemo….”


    Pria besar dengan gagasan besar, begitulah kami mengenal Karomul Wachid. Sosok Pak Karom, demikian dia biasa dipanggil, tidak dapat dipisahkan dari Koi Owners of Indonesia-society (KOI’s), klub koi yang dibesarkan sekaligus membesarkan namanya. Pria bertubuh subur ini membidani kelahiran klub koi yang kini mempunyai hampir empat ratus anggota teregister dan hampir lima ribu orang bergabung dalam forum KOI’s (http://www.koi-s.org). Selama sekitar empat tahun kepemimpinannya, KOI’s banyak melakukan lompatan luar biasa, melahirkan forum KOI’s, memelopori kontes berbiaya murah (one day show), mendorong pertumbuhan komunitas penggemar koi, klub koi dan penangkar koi lokal. Terakhir yang tidak kalah fenomenal membidani kelahiran majalah KOI-S.

    Hampir dua tahun terakhir kepemimpinannya, Pak Karom bergelut dengan kanker pankreas. Penyakit yang menguras pikiran, energy, konsentrasi dan juga bobot tubuhnya. Tetapi penyakit itu tidak lantas membuatnya surut mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan koi. Dia mendorong kelahiran majalah KOI-S, menjadi training judge pada ZNA International Nishikigoi Show di Serpong, menghadiri berbagai kontes di Jakarta dan Bandung, dan terakhir menghadiri kegiatan Koi Talks 2 yang digagas KOI’s.



    Karomul Wachid, pada saat 3rd KOI's Festival 2009
    Ketika itu sudah satu tahun dia berjuang melawan penyakit kanker pankreas.
    Tubuhnya mulai menyusut tetapi tidak pernah kehilangan semangat untuk
    memimpin dan mengikuti kegiatan KOI's


    Anda dikenal sebagai pendiri KOI’s, bagaimana Anda memelopori berdirinya klub ini?
    Itu proses yang panjang dan tidak terjadi begitu saja. Sebelumnya kami sudah berinteraksi selama lebih dari setahun lewat acara Pond Visit, Hunting Koi, lelang gembira, kontes, atau sekedar kongkow – kongkow di suatu tempat.

    Dimana biasanya Anda kongkow – kongkow?
    Di banyak tempat, tapi paling sering di Hanggar (Bursa Ikan Hias Hanggar Teras Pancoran). Kami juga sering kumpul di beberapa dealer, seperti Nirwana Koi, Feikoi dan Samurai Koi sekalian hunting koi. Biasanya kalau kita beli koi ramai – ramai bisa dapat harga lebih bagus

    Apa yang biasa dibicarakan?
    Kami ngobrol ngalur ngidul, gosip tentang koi, dealer dan lain – lain. Siapa beli koi apa dan dimana. Paling sering kami mentertawakan kebodohan sendiri dalam memilih koi atau kegagalan bikin kolam.

    Bagaimana kemudian bisa bermetamorfosis menjadi sebuah klub?

    Setelah periode interaksi itu, kami sadar bahwa posisi tawar penggemar koi terhadap dealer ternyata sangat lemah. Kalau hunting bareng kita bisa saling melakukan apresiasi dan memprediksi kisaran harga yang pas. Tetapi kalau belanja sendirian kebanyakan kita hanya mendengar apresiasi dealer, tidak banyak referensi yang bisa dipakai untuk menaikan posisi tawar.

    Apa hanya karena itu?

    Ada banyak faktor, tetapi itu paling dominan. Pada akhirnya faktor - faktor itu yang bikin Kegemaran memelihara koi terkesan mahal, terutama karena kasus – kasus salah pilih koi, salah penanganan ketika membeli koi sehingga sakit dan mati. Yang paling mengenaskan banyak penggemar salah bikin kolam karena menggunakan kolam di Hanggar sebagai referensi, padahal kolam disana sifatnya temporer hanya untuk menjual bukan untuk memelihara koi. Kalau kondisinya begini terus menerus pertumbuhan komunitas ini akan berjalan lamban karena persepsi memelihara koi itu mahal.

    Mengapa pilihannya membentuk klub, bukankah sudah banyak klub koi pada waktu itu?
    Saya kira pilihan klub adalah paling rasional. Organisasi ini sifatnya tidak mengikat dan dibangun berdasarkan kesamaan kegemaran saja. Memang sudah banyak klub koi pada waktu itu tetapi tanpa mengurangi rasa hormat, menurut kami ruang lingkup mereka terbatas pada penggemar – penggemar di daerahnya sendiri. Tidak semua klub aktif melakukan pembinaan anggota, beberapa diantaranya hanya aktif menjelang kontes. Kami ingin klub lintas kota, lintas kepentingan dan murni untuk mengedukasi penggemar koi sehingga komunitas ini bisa tumbuh sehat baik kuantitas maupun kualitasnya.

    Bagaimana Anda mewujudkannya?
    Saya mengumpulkan beberapa diantara mereka, memfasilitasi mereka berdiskusi dan membuat Panitia Persiapan Pembentukan Koi Club (P3KC). Saya bahkan membuat milis untuk P3KC dan memposting berbagai isu agar tetap aktif berdiskusi. Pada akhirnya proses ini menjadi lebih mudah karena kami telah berinteraksi lebih dari satu tahun. Kami melihat berbagai masalah dengan cara pandang sama. Saya minta satu orang untuk merangkum, menulis untuk meresumekan semua ini. Target saya, terbentuk AD/ART yang lahir dari kepentingan dan cara pandang sama, yaitu kepentingan dan cara pandang penggemar koi

    Berapa lama waktu yang dibutuhkan?

    Yang mengejutkan saya semua bisa dirangkum tuntas hanya dalam tiga kali pertemuan selama kurang dari dua bulan. Pada akhirnya saya memahami selain karena tujuan dan kepentingan sama, saya bekerja dengan individu – individu hebat yang handal dalam bidangnya masing – masing. Mereka memiliki latar belakang, pengalaman, dan kemampuan manajerial yang tidak perlu diragukan.

    Bagaimana proses penetapan nama klub, bukankah nama KOI’s sangat tidak lazim?

    Banyak usulan, tetapi yang utama kami sepakat tidak membawa nama kota karena memang ingin lintas wilayah. Jadi nama Indonesia adalah kata yang harus masuk. Datta (Datta Iradian) datang dengan ide bagaimana kalau singkatan namanya harus ada unsur koi biar lebih mudah sosialisasinya. Kami setuju dan mulailah mereka – reka nama yang tepat. Pada akhirnya kami temukan nama Koi Owners of Indonesia-society yang disingkat KOI’s artinya kurang lebih Komunitas Pemilik Koi di Indonesia.

    Ada yang protes?

    Ya, karena penggunaan bahasa Inggirs, tetapi kami memang berniat menbawa klub ini ke level internasional dan menjadi bagian komunitas itu. Kami ingin KOI’s bisa menjadi identitas yang membanggakan bagi penggemar koi di tanah air. Ada lagi protes masalah semantik, tetapi Vero (Teuku Averose/kahlil44) yang kami anggap ahli di bidang bahasa sudah menjamin tidak ada masalah. Ha..ha..ha.. Jadi kami jalan terus dan akhirnya semua bisa menerima

    Kalau logo...

    Itu desain sony (sony wibisono). Pada awalnya kami bikin sayembara dan ternyata desain dia yang terpilih. Dia memang jago kalau urusan desain. Semua kegiatan KOI’s baik logo, poster, banner dia yang buat

    Benarkah visi KOI’s itu visi pribadi Anda?
    Tidak juga. Beberapa memang saya yang melontarkan, tetapi P3KC kemudian memutuskan setelah melalui diskusi dan debat yang alot. Ada juga usulan dari anggota P3KC lain yang masuk

    Prosesnya seru ya…

    Ya, padahal saya hanya menyediakan kopi, teh dan goreng – gorengan. Pak Andi (Djoko Andi Prasetija) malah hanya minta disediakan teh tawar saja. Dia bawa sendiri gula dari rumah. Ha…ha…ha…

    Benarkah ketika Anda ingin mendeklarasikan klub ini ada yang menentang?

    Saya ingin klub ini berada di bawah APKI. Itu yang dari awal saya tekankan kepada anggota P3KC. Meski ada yang tidak setuju tetapi mereka mamahaminya. Pada suatu ketika saya diundang rapat disana, saya ajak dua deklarator Rudi (Rudi Siswadi/showa) dan Luki (Luki Nurkarim/luki) maksudnya sekalian mau lapor soal klub ini. Waktu itu ada sedikit salah paham. Biasalah kalau ada sesuatu yang baru, ada satu dua orang yang berprasangka buruk. Setelah saya jelaskan sebagian besar paham dan tidak ada masalah lagi…

    Tapi prosesnya begitu keras, sampai – sampai ada kolega Anda yang sampai saat ini masih menyimpan kemarahan. Benarkah?
    Itu sudah berjalan lama. Saya katakan kepada teman – teman waktu itu kita lihat saja nanti siapa bisa berkontribusi apa. Saya yakin dalam 2 – 5 tahun mendatang KOI’s akan memainkan peran signifikan dalam membangun komunitas ini.

    Apa yang pertama kali dilakukan KOI’s?

    Seperti klub lain, kita bikin kontes. Ha..ha..ha.. Waktu itu kebetulan saya kenal dengan pengelola Raiser Cibinong. Mereka mau bikin kontes dan kita diajak sebagai penyelenggaranya. Saya pikir itu bisa juga jadi ajang untuk menyaring anggota.

    Banyak dapat anggota dari situ?

    Hanya beberapa. Anggota KOI’s pada waktu itu tidak sampai 50 orang. Sulit untuk mendapatkan lebih banyak anggota pada tahun - tahun pertama. Administrasi kita belum berjalan baik. Maklum, kita belum punya sekretariat. Yang di wijaya itu sementara, nebeng kantor ajik dulu

    Ada hal penting yang didapat dari penyelenggaraan kontes pertama itu?
    Banyak penggemar mengeluh kenapa mahal sekali untuk ikut kontes. Biaya pendaftaran dan sewa vat mahal, belum lagi biaya handling. Kalau menang paling cuma dapat sertifikat. Kalau harga koi naik ya gak masalah, tetapi koi itu khan untuk dipelihara kembali bukan mau dijual.

    Lantas apa yang dilakukan KOI’s?

    Menjelang show berikutnya kita semua berembug bagaimana menekan biaya kontes. Akhirnya lahirlah konsep one day show. Selain murah konsep ini tidak manghabiskan banyak waktu partisipan. Koi bisa tetap fit dan tidak terus menerus dalam kondisi stres. Konsep ini dipakai terus pada kontes - kontes berikutnya.

    Kalau soal Forum KOI’s, bagaimana ceritanya?

    Salah seorang anggota, Ajik (Ajik Raffles) terus menerus berkata kepada saya bahwa KOI’s perlu mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan termasuk diskusi – diskusi antar penggemar dalam milis ikan - koi. Saya pikir itu benar, tapi waktu itu saya diam saja karena belum tahu bagaimana caranya. Suatu saat saya berinteraksi dengan Beryl (Beryl Ep) ) anggota dari Semarang yang juga adik kelas saya di ITS (Institut Teknologi 10 November Surabaya). Kebetulan dia di bidang IT. Tiba – tiba saja muncul ide untuk bikin Forum seperti forum kicau mania. Beryl menyanggupi bahkan menanggung sendiri semua biaya. Saya benar – benar mengapresiasi upayanya.

    Anda bahkan meminta anggota forum untuk berdiri di depan komputer dan bertepuk tangan untuknya pada saat diluncurkan?
    Ya, saya betul – betul menghargai dan mengapresiasi kerja kerasnya membuat dan mengawal Forum hingga saat ini. Sudah beberapa kali Forum ini coba dibajak, tetapi dia sanggup mengatasinya. Saya bahkan telepon Ajik dan minta suatu saat profilnya ditampilkan dalam majalah. Saya ingin kita semua tahu detil yang dilakukan selama mengawal Forum. Mudah – mudahan ada sesuatu yang bisa di pelajari.

    Benarkah ketika itu Anda meminta semua anggota untuk setiap hari memonitor forum?

    Betul, saya bahkan meminta mereka memposting apa saja yang berkaitan dengan koi. Kalau ada koi sakit atau mati di rumah diposting aja. Pokoknya biar rame. Saya belajar dari forum APKI. Kalau ada pertanyaan tolong dijawab, kalau tidak tahu bilang aja kita cari dulu jawabannya

    Bagaimana Anda melihat Forum saat ini?
    Dari awal kita buat Forum bukan untuk KOI’s atau untuk kelompok tertentu. Kita ingin buat Forum yang didedikasikan untuk seluruh penggemar koi di Indonesia, baik yang setuju maupun yang tidak sepaham dengan idealisme KOI’s. Dengan demikian kita berharap semua bisa menjaga Forum dengan sebaik – baiknya. Saat ini kecenderungannya demikian, Forum ini sudah berhasil membangun dinamikanya sendiri, mengatur dirinya sendiri. Peran moderator sangat minim dari awal berdirinya.

    Banyak yang berpendapat Forum berhasil membangun komunitas koi di berbagai daerah, mendorong pertumbuhan penggemar koi dan juga klub – klub koi
    Begitu ya, tapi menurut saya semua itu karena peran semua stakeholder, termasuk APKI yang mengakomodasi berbagai pertumbuhan klub dan manjaga situasi kondusif dalam mengoptimalkan kegemaran memelihara koi

    Kalau majalah KOI-S, bagaimana cerita awalnya?

    Sebetulnya ide pembuatan majalah komunitas ini sama tua dengan ide pembuatan forum KOI’s. Kita perlu menyentuh penggemar lain yang karena sesuatu hal tidak mengakses internet. Ajik sudah berkali – kali melontarkan ide itu, cuma kita belum punya tim yang pas. Suatu ketika, Eko (kodok.ngorek, anggota KOI’s dari Solo) melontarkan ide yang sama lewat Forum. Gayung bersambut, beberapa anggota Forum bersedia bergabung, seperti Tomi (Tomi Lebang/arungtasik), William (William Pantoni) dan Irvan (Irvan Latumahina/steamkoi). Akhirnya terbentuk juga team majalah

    Bagaimana Anda memfasilitasinya?

    Untuk majalah saya tidak begitu mengikuti detilnya. Kesehatan saya sudah mulai tidak mendukung. Saya tahu Pak Robby (Robby Iwan – sekjen KOI’s) yang lebih banyak mengawal dan menyediakan fasilitas untuk kelahiran majalah ini. Tetapi saya yakin dengan team ini. Hanya masalah waktu saja mereka akan menerbitkan majalah itu

    Ketika pertama kali terbit bagaimana reaksi Anda?

    Saya marah, tetapi bukan karena hasilnya. Saya tahu mereka sudah bekerja keras dan dalam posisi “go or no go”. Kalau tidak terbit saat itu, majalah itu mungkin tidak akan pernah terbit. Tidak mudah membuat sesuatu dengan budget minim. Untuk majalah bahkan tidak ada budget sama sekali. Mereka urunan, bahkan setahu saya ada yang sampai melelang koi koleksinya. Saya marah lantaran sebagai pemegang KOI’s ID No. 0001, saya baru menerima majalah itu hampir satu bulan setelah terbit. Ha.. ha.. ha..

    Bagaimana Anda melihat majalah sekarang?

    Seperti saya katakan sebelumnya, saya tidak pernah ragu dengan team ini. Saya telah terlibat dalam banyak hal dengan beberapa anggota team, mulai pendirian KOI’s, pembuatan forum KOI’s, penyelenggaraan kontes dan banyak kegiatan lain. Mereka orang – orang berdedikasi dan memiliki komitmen untuk mengembangkan komunitas ini. Ketika edisi ulang tahun terbit, saya gemetar membacanya bukan lantaran karena saya semakin tidak sehat tetapi karena saya benar lagi. Itu lompatan dramatis, saya bahkan perlu menulis surat sebagai bentuk apresiasi kepada mereka.

    Diantara banyak hal pencapaian KOI’s, apa menurut Anda yang masih kurang?

    Kalau dilihat dari visi dan misi dalam AD/ART, yang masih berjalan lambat adalah pertumbuhan koi lokal, Kita belum maksimal disini. Teman – teman nampaknya masih kesulitan mencari format yang pas untuk mendorong berkembangnya koi lokal, tetapi saya gembira melihat banyak pertumbuhan penangkar rumahan (home breeder). Semoga ini akan menjadi era baru yang dapat menjadi lokomotif pertumbuhan koi lokal. Saya berharap forum ini bisa terus mereka manfaatkan untuk maju

    Terakhir Anda hadir dalam kegiatan KOI TALK 2?

    Ajik telpon saya, menginformasikan kegiatan ini. Dia mengundang saya hadir, tetapi dengan embel – embel jangan memaksakan diri kalau tidak sehat. Saya berupaya datang karena banyak anggota komunitas yang hadir, beberapa bahkan dari luar kota seperti Pekalongan, Surabaya dan Denpasar. Saya senang bisa hadir, berada dalam komunitas ini membuat saya bisa melupakan sejenak penyakit ini. Saya memang sudah lelah dikemo…..

    KOI TALK 2 adalah kegiatan terakhir yang dihadiri Pak Karom. Setelah itu kondisinya kian memburuk. Sempat berangkat ke China untuk terapi tetapi ketika kembali kondisinya semakin memburuk. Beberapa diantara kami sempat mengunjunginya sehari sebelum keberangkatannya, tetapi setelah itu kami kehilangan kontak sama sekali. Tak dinyana, siang hari pada Sabtu, 13 Februari 2010, pukul 11.10 kami mendapat kabar Pak Karom telah berpulang. Innalillahi Wainnalillahi Roji’un.

    Pada akhirnya Pak Karom tidak mampu mengelak takdirnya. Dia pergi menghadap sang Khalik tepat menjelang usianya yang ke-48. Masih terlalu muda untuk orang yang memiliki banyak ide, energi dan semangat yang tinggi untuk komunitasnya. Siang hari yang mendung dimana banyak warna merah dan pink bertebaran untuk memperingati imlek dan hari kasih sayang, kami mengibarkan warna hitam sebagai tanda kedukaan dan kehilangan yang mendalam atas kepergian seorang sahabat, guru, dan pemimpin penuh tauladan. Pak Karom dimakamkan pada hari yang sama di Taman Pemakaman Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Selamat Jalan Sahabat…!!


    (Saya kembali tidak dapat menahan air mata yang tiba – tiba saja sudah mengalir membasahi pipi. Saya benar – benar kehilangan sahabat yang senantiasa mengambil posisi terdepan dalam mewujudkan sebuah gagasan, mengundang partisipasi banyak pihak dan mewujudkan sebuah gagasan dengan cara yang sangat sederhana)

    PROSESI PEMAKAMAN:

    Ketika peti jenazah tiba, eno TB (kiri) dan arungtasik (kanan) tidak sanggup menahan sedih


    Jenazah dimasukan ke liang lahat. Allahu Akabar!!


    Taburan bunga istri tercinta yang setia mendampingi selama puluhan tahun, juga ketika beliau sakit


    Inilah peristirahatan terakhir sahabat kami, Selamat jalan komandan...
    Kami akan selalu mengenangmu


    Kami yang berduka


  2. #2
    Grand Champion KOI's ID: victor's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    pekalongan - batang
    Posts
    8,134
    Rep Power
    179

    Re: IN MEMORIAM KAROMUL WACHID (1962 - 2010)

    www.vickoi.com

  3. #3
    Banned KOI's ID:
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    Bandung
    Posts
    1,749
    Rep Power
    0

    Re: IN MEMORIAM KAROMUL WACHID (1962 - 2010)

    Makasih Om Ajik..

  4. #4
    Grand Champion KOI's ID: Saung Koi's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Bandung
    Posts
    4,127
    Rep Power
    0

    Re: IN MEMORIAM KAROMUL WACHID (1962 - 2010)


    Salut kepada Bapak kita Karomul Wachid
    Thanx Om Ajik n tanya jawabnya saya rasa bagus sekali kalo bisa dimuat di majalah Koi's edisi berikutnya Om, tidak semua penggemar Koi di Indonesia yang bisa akses lewat internet.
    ID KOIS 200900220288

  5. #5
    Junior Young Champion KOI's ID:
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    pamulang
    Posts
    78
    Rep Power
    18

    Re: IN MEMORIAM KAROMUL WACHID (1962 - 2010)

    speechless
    KOI's ID : 2008 0021 0122

  6. #6
    Young Champion KOI's ID:
    Join Date
    Dec 2008
    Posts
    164
    Rep Power
    19

    Re: IN MEMORIAM KAROMUL WACHID (1962 - 2010)

    Selamat Jalan Pak

    Sedikit Koreksi om Ajik, ITS singkatanya (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya)

    Bangga satu almamater ama beliau

  7. #7
    Mature Champion KOI's ID: paulwi's Avatar
    Join Date
    Sep 2009
    Location
    SOLO
    Posts
    664
    Rep Power
    28

    Re: IN MEMORIAM KAROMUL WACHID (1962 - 2010)

    Saya sama sekali gak kenal Beliau....
    tapi baca tulisan om Ajik...kok rasanya kenal dekat dng Beliau
    Rasa kehilangan
    Sedih
    Terharu
    Kehilangan Master Koi Indonrsia
    Selamat jalan Pak Karom....

  8. #8
    Adult Champion KOI's ID:
    Join Date
    Oct 2008
    Location
    batam
    Posts
    331
    Rep Power
    22

    Re: IN MEMORIAM KAROMUL WACHID (1962 - 2010)

    Quote Originally Posted by hendrig
    Selamat Jalan Pak

    Sedikit Koreksi om Ajik, ITS singkatanya (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya)

    Bangga satu almamater ama beliau
    Selamat jalan Pak Karom...
    Semoga dilapangkan atas segalanya...amiin...

    saya juga bangga satu almamater dengan beliau...
    *eko_batam*

  9. #9
    Superior Champion KOI's ID: bobo's Avatar
    Join Date
    Jan 2009
    Location
    cikupa tangerang
    Posts
    1,746
    Rep Power
    50

    Re: IN MEMORIAM KAROMUL WACHID (1962 - 2010)


    terima kaish om ajik yang membawa kami semua mengingat semua jasa dan usaha beliau untuk memajukan KOI-s sebagai forum untuk semua pecinta koi di indonesia.
    Selamat Jalan Pak Karom, we miss u.....
    [email protected] 鯉の私の趣味

  10. #10
    Superior Champion KOI's ID: bobo's Avatar
    Join Date
    Jan 2009
    Location
    cikupa tangerang
    Posts
    1,746
    Rep Power
    50

    Re: IN MEMORIAM KAROMUL WACHID (1962 - 2010)

    Om ajik saya mengusulkan agar tulisan on ajik ini dan liputan om ajik di muat di majalah koi edisi berikutnya dan ditambah dengan profile lengkap alm. pak karom supaya kita bisa mengenang dan sebagai tanda terima kasih KOI-s terhadap usaha alm. pak karom.

    semoga usul ini bisa direalisasikan oleh redaksi majalah KOI-s.

    [email protected] 鯉の私の趣味

Page 1 of 7 123 ... LastLast

Similar Threads

  1. KAROMUL WACHID's AUCTION: The Grand Champion
    By Ajik Raffles in forum Lelang Koi
    Replies: 189
    Last Post: 10-05-2010, 08:04 AM
  2. KAROMUL WACHID's AUCTION : The SHIBUGAKI
    By showa in forum Lelang Koi
    Replies: 18
    Last Post: 07-05-2010, 12:29 PM
  3. Mengenang Bp Karomul W
    By kodok.ngorek in forum Ngobrol & Ucapan
    Replies: 12
    Last Post: 15-02-2010, 11:36 AM
  4. In Memoriam.... My Beloved Ochiba Sakai
    By ademilanforever in forum Apresiasi Ikan Koi
    Replies: 12
    Last Post: 08-04-2009, 11:21 AM
  5. SHIRO Omo: In Memoriam
    By tenonx in forum Apresiasi Ikan Koi
    Replies: 26
    Last Post: 04-03-2009, 09:52 PM

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •